BEIJING, KOMPAS.TV - Fenomena topan Gaemi dilaporkan menerjang China dan memicu cuaca ekstrem di berbagai daerah. Fenomena topan tersebut diduga turut memicu tanah longsor di daerah pariwisata di tenggara China dan menewaskan 15 orang.
Di Desa Yuelin, Hengyang, Provinsi Hunan, tanah longsor menerjang sebuah penginapan pada Minggu (28/7/2024) pagi waktu setempat. Longsor ini menewaskan 15 orang dan menimbulkan enam korban luka.
Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Cegah Krisis Iklim: Haram Deforestasi, Membakar Hutan dan Lahan
Televisi yang terafiliasi pemerintah China, CCTV melaporkan bahwa longsoran lumpur ini dipicu oleh hujan lebat dengan intensitas hingga 300 mm per hari di wilayah pegunungan tersebut. Badan Meteorologi China menyebut hujan lebat di wilayah itu terkait dengan badai tropis yang melanda bagian tenggara Provinsi Hunan, Sabtu (27/7).
Di tempat terpisah, seorang kurir tewas usai tertimpa pohon di daerah Shanghai. Pohon tersebut diduga tumbang karena angin kencang yang ditimbulkan badai tropis.
Fenomena topan Gaemi dilaporkan mulai turun ke dataran China pada Kamis (25/7). Pihak berwenang melaporkan, topan itu melemah menjadi badai tropis di China.
Sebelumnya, topan Gaemi telah melanda Filipina dan Taiwan. Filipina melaporkan 34 korban tewas terkait topan Gaemi, sedangkan Taiwan 10.
Otoritas Taiwan melaporkan, topan Gaemi menyebabkan sebuah kapal kargo tenggelam di pesisir Taiwan. Topan juga merusak lahan pertanian dan peternakan, menimbulkan kerugian sekitar 54,9 juta dolar AS atau sekitar Rp895 miliar.
Baca Juga: Usai Bertemu di Forum ASEAN, Menlu AS dan China Saling Komplain
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.