Kompas TV internasional kompas dunia

Kim Jong-Un Ternyata Tak Peduli Donald Trump Jadi Presiden AS, padahal Kerap Disanjung Sahabat

Kompas.tv - 26 Juli 2024, 15:54 WIB
kim-jong-un-ternyata-tak-peduli-donald-trump-jadi-presiden-as-padahal-kerap-disanjung-sahabat
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ternyata tak peduli Donald Trump kembali jadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Trump sendiri kerap mengungkapkan bahwa dirinya memiliki kedekatan dengan Kim Jong-un, termasuk jelang pemilihan Presiden AS.

Bahkan, Trump sempat mengatakan Kim Jong-un sudah merindukannya dan ingin ia kembali menjadi Presiden AS.

Baca Juga: Korea Utara Gunakan Hacker Curi Rahasia Nuklir, AS dan Inggris Ketar-ketir

Namun, media Korea Utara KCNA, mengeluarkan editorial bahwa Kim Jong-un tidak peduli siapa pun yang menjadi Presiden AS.

“Pemerintahan siapa pun yang menjadi Presiden AS, iklim politik yang dibingungkan oleh pertikaian kedua partai tak berubah, dan oleh karena itu kami tak memedulikannya,” ujarnya dikutip dari The Independent.

Mereka menolak pendapat bahwa kepresidenan Trump pertama memiliki dampak substansial pada hubungan AS-Korea Utara.

Mereka mengatakan hubungan personal dan diplomasi harus dilihat secara terpisah.

Pihak Korea Utara juga mengatakan tak tertarik membicarakan kemungkinan pemerintahan Trump kedua, jika yang ditawarkan hanya dialog upaya jahat dan dialog sebagai perpanjangan dari konfrontasi.

Sebelumnya, Trump berbicara di Konvensi Nasional Republikan di Mulwaukee tahun lalu dan menegaskan dirinya memiliki hubungan personal yang kuat dengan Kim Jong-un.

Ia bahkan mengatakan Kim Jong-un ingin ia kembali menjadi Presiden AS.

Hubungan Kim Jong-un dan Trump sendiri kerap disebut membingungkan.

Sebelumnya, di awal kepemimpinannya, Trump sempat mengancam Kim Jong-un akan melepaskan api dan kemarahan atas sejumlah uji coba senjata nuklir Korea Utara pada 2017.

Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina Bawa Bendera Hamas dan Bakar Bendera AS, Kamala Harris Ngamuk

KCNA sendiri sempat menyebut Trump sebagai orang bodoh, dan utusannya preman.

Namun, semenjak pertemuan di Singapura pada 2018, dan di Hanoi dua tahun kemudian, hubungan keduanya disebut membaik.

Bahkan, Trump kerap mengatakan keduanya saling berkirim surat, yang disebutnya sebagai “surat cinta”.


 

 




Sumber : The Independent




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x