Kompas TV internasional kompas dunia

Irak Larang Kelompok Separatis Kurdi, Pilih Perkuat Kerja Sama dengan Turki

Kompas.tv - 24 Juli 2024, 07:43 WIB
irak-larang-kelompok-separatis-kurdi-pilih-perkuat-kerja-sama-dengan-turki
PM Irak Mohammed Shia al-Sudani, kanan, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada penandatanganan kesepakatan bersama di Baghdad, pada 22 April 2024. Pemerintah Irak mengumumkan pada Selasa 23 Juli 2024 larangan resmi terhadap kelompok separatis Kurdi. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

IRBIL, KOMPAS TV - Pemerintah Irak hari Selasa, 23 Juli 2024, mengumumkan pelarangan resmi terhadap kelompok separatis Kurdi yang lama terlibat konflik dengan Turki.

Turki meminta kerja sama lebih dari Baghdad dalam perjuangannya melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok separatis Kurdi yang melakukan pemberontakan terhadap Turki sejak 1980-an dan sudah dilarang di sana.

Perintah yang dikeluarkan pada 14 Juli dan dipublikasikan hari Selasa oleh Departemen Urusan Administratif di Parlemen Irak menyebutkan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani telah menginstruksikan agar PKK disebut sebagai "Partai Pekerja Kurdistan yang Dilarang" dalam semua korespondensi resmi. Ini adalah pernyataan paling tegas dari pemerintah Irak mengenai status kelompok tersebut hingga saat ini.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Irak pada bulan April untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

Saat itu, Erdogan mengatakan ia dan Sudani telah "berdiskusi mengenai langkah-langkah bersama yang dapat kami ambil melawan organisasi teroris PKK dan jaringannya, yang menargetkan Turki dari wilayah Irak."

Irak belum mengikuti jejak Turki dalam menetapkan PKK sebagai organisasi teroris, tetapi telah menempatkannya dalam daftar organisasi terlarang.

PKK memiliki basis di wilayah Kurdi semi-otonom di utara Irak. Dalam beberapa bulan terakhir, Turki telah meningkatkan jumlah pasukannya di utara Irak dan mengancam serangan untuk mengusir pasukan PKK dari wilayah perbatasan.

Baca Juga: Usai Bom Ankara, Turki Bombardir Markas Pemberontak Kurdi di Utara Irak

Turki sering melancarkan serangan terhadap target di Suriah dan Irak yang diyakini terkait dengan PKK. Baghdad mengeluhkan bahwa serangan-serangan tersebut merupakan pelanggaran kedaulatan, namun awal tahun ini, kedua pemerintah mengeluarkan pernyataan bersama yang menyebutkan bahwa "organisasi PKK merupakan ancaman keamanan bagi Turki dan Irak."

Kementerian Pertahanan Turki menyebutkan pada Selasa bahwa empat tersangka militan PKK tewas dalam serangan udara di utara Irak, termasuk seorang yang diduga masuk dalam daftar militan paling dicari oleh Turki.

Kementerian tersebut mengidentifikasi pria tersebut sebagai Yusuf Kalkan dan mengatakan bahwa ia dicari karena keanggotaan dalam organisasi teroris serta mendirikan dan memimpin kelompok teroris.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x