Kompas TV internasional kompas dunia

Difasilitasi China, Kesepakatan Rekonsiliasi Hamas dan Fatah Serukan Persatuan Palestina

Kompas.tv - 23 Juli 2024, 15:21 WIB
difasilitasi-china-kesepakatan-rekonsiliasi-hamas-dan-fatah-serukan-persatuan-palestina
Bendera negara Palestina. Organisasi Hamas dan Fatah dilaporkan dilaporkan menyepakati perjanjian rekonsiliasi usai menggelar pertemuan tiga hari di Beijing, China. Hamas menyerukan persatuan nasional di tengah serangan Israel ke Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak Oktober 2023. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

BEIJING, KOMPAS.TV - Organisasi Hamas dan Fatah dilaporkan dilaporkan menyepakati perjanjian rekonsiliasi usai menggelar pertemuan tiga hari di Beijing, China. Hamas menyerukan persatuan nasional di tengah serangan Israel ke Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.

Pejabat tinggi Hamas, Mousa Abu Marzouk menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin sebuah kesepakatan dengan Fatah. Namun, Abu Marzouk tidak merinci detail kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Peneliti Sebut Memerangi Hamas Hanya Dalih Israel: Tujuan Netanyahu Hapus Memori Kolektif Palestina

"Hari ini, kami menandatangani kesepakatan untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional," kata Abu Marzouk dikutip Al Jazeera, Selasa (23/7/2024).

"Kami berkomitmen untuk persatuan nasional dan kami menyerukan itu."

Pertemuan rekonsiliasi Hamas dan Fatah ini difasilitasi oleh pemerintah China dan digelar sejak Minggu (21/7). Pertemuan ini diikuti oleh wakil ketua Fatah, Mahmoud Alloul dan kepala politibiro Hamas, Ismael Haniyeh.

Sebelumnya, pejabat tinggi Fatah, Abdel Fattah Dawla mengaku pihaknya terbuka untuk rekonsiliasi dengan Hamas, terutama mengingat serangan brutal Israel ke Gaza masih berlangsung.

"Kami di Gerakan Fatah terbuka untuk menyelesaikan dan menyingkirkan semua rintangan di jalan rekonsiliasi, mengingat kondisi sulit yang dihadapi bangsa Palestina bersama dengan perang genosidal di Gaza," kata Abdel Fattah Dawla.

Hamas dan Fatah sendiri memiliki tujuan yang relatif sama, yakni pembentukan negara Palestina merdeka sesuai perbatasan 1967. Namun, keduanya berselisih paham mengenai cara mewujudkan kemerdekaan Palestina.

Selisih paham tersebut menimbulkan konflik internal antara Hamas dan Fatah yang membuat Tepi Barat dan Jalur Gaza memiliki pemerintahan berbeda. Keduanya pun sempat terlibat perang sipil di Gaza pada 2006 silam.

Baca Juga: Dokter Relawan Ungkap Bocah Palestina Dibunuh Sniper Israel: Tidak Mungkin Salah Tembak


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x