Kompas TV internasional kompas dunia

Kamala Harris Disebut Tuai Cukup Dukungan Utusan Demokrat untuk Jadi Calon Presiden AS

Kompas.tv - 23 Juli 2024, 10:45 WIB
kamala-harris-disebut-tuai-cukup-dukungan-utusan-demokrat-untuk-jadi-calon-presiden-as
Wakil Presiden dan Cawapres AS Kamala Harris dilaporkan mendapatkan dukungan dari cukup banyak delegasi Demokrat untuk menjadi calon presiden partai menghadapi Donald Trump.(Sumber: AP Photo /Patrick Semansky)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV Wakil Presiden dan Cawapres Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dilaporkan mendapatkan dukungan dari cukup banyak delegasi Demokrat untuk menjadi calon presiden partai menghadapi Donald Trump dari Partai Republik, menurut survei Associated Press. Keputusan ini muncul setelah Presiden Joe Biden memutuskan mundur dari pencalonan ulang.

Cepatnya persatuan di belakang Harris menunjukkan usaha partai untuk meninggalkan drama internal mengenai masa depan politik Biden dan fokus pada upaya mengalahkan Trump. Banyak pejabat Demokrat, pemimpin partai, dan organisasi politik langsung memberikan dukungan kepada Harris, dan kampanyenya mencatat rekor donasi presiden dalam 24 jam pada hari Senin.

Delegasi atau utusan dari berbagai negara bagian, termasuk Texas dan California, bertemu pada Senin malam untuk mengonfirmasi dukungan mereka untuk Harris. Menurut perhitungan AP, Harris sudah mendapatkan dukungan dari setidaknya 2.471 delegasi, lebih dari jumlah 1.976 delegasi yang dibutuhkan untuk menang di putaran pertama. Tidak ada kandidat lain yang disebutkan oleh delegasi yang dihubungi AP.

Ketua Partai Demokrat California, Rusty Hicks, mengatakan 75% hingga 80% delegasi negara bagian telah mendukung Harris.

"Saya tidak mendengar ada yang mendukung kandidat lain," kata Hicks. "Pemungutan suara malam ini sangat penting."

Namun, AP belum menyatakan Harris sebagai calon resmi karena delegasi konvensi masih memiliki kebebasan untuk memilih kandidat pilihan mereka di konvensi bulan Agustus atau jika Demokrat melakukan pemungutan suara virtual sebelum pertemuan di Chicago.

Kekhawatiran mengenai kesiapan Biden kini digantikan oleh tanda-tanda persatuan setelah perubahan besar dalam kontes presiden yang mengubah rencana kedua partai besar untuk pemilihan 2024.

Berbicara kepada staf kampanye di Wilmington, Delaware, Harris mengakui tantangan besar dalam beberapa minggu terakhir, namun ia percaya dengan tim kampanye barunya.

"Saya berniat untuk memenangkan pencalonan ini dan memenangkan pemilihan," kata Harris. Ia berjanji untuk "menyatukan Partai Demokrat, menyatukan bangsa kita, dan memenangkan pemilihan ini."

Baca Juga: Detik-Detik Mundurnya Joe Biden dari Pilpres AS, Bahkan Kamala Harris Baru Tahu di Saat Terakhir

Jajak pendapat terbaru dari ABC News/Washington Post/Ipsos yang terbit hari Kamis, 11/7/2024, menunjukkan jika Wapres Kamala Harris menggantikan Biden sebagai calon dari Partai Demokrat, Harris mendapat dukungan 49%:46% melawan Trump di kalangan semua orang dewasa, dan 49%:47% di antara pemilih terdaftar. Dukungan Harris sedikit lebih baik daripada Biden, meskipun tidak signifikan secara statistik. (Sumber: ABC News / IPSOS)

Harris langsung mengangkat tema-tema utama untuk kampanyenya melawan Trump dalam 100 hari ke depan, membandingkan pengalaman hukumnya dengan dakwaan kriminal Trump. 

"Saya tahu tipe Donald Trump," katanya, menggambarkan dirinya sebagai pembela kesempatan ekonomi dan akses aborsi.

"Pertarungan kita untuk masa depan juga adalah pertarungan untuk kebebasan," katanya. "Tongkat estafet ada di tangan kita."

Presiden Biden menelepon dari rumahnya di Rehoboth Beach, Delaware, di mana ia sedang dalam pemulihan dari Covid-19, untuk menunjukkan dukungannya kepada Harris. Ia berencana menjelaskan keputusannya untuk mundur dalam pidato kepada bangsa minggu ini.

"Nama di atas tiket telah berubah, tapi misinya tetap sama," kata Biden dalam komentar publik pertamanya sejak mengumumkan keputusannya. Biden menegaskan dirinya "tidak akan pergi ke mana-mana" dan akan berkampanye untuk Harris.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x