Houthi Balas Israel dengan Luncurkan Rudal ke Arah Zionis, Namun Gagal Kenai Sasaran

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Pihak Houthi langsung membalas Israel, setelah negara Zionis itu melakukan pemboman ke pelabuhan di Yaman.

Pihak militer Israel mengatakan telah menghalau seraangan rudal tersebut, Minggu (21/7/2024) pagi, dan tak mengenai sasaran.

Mereka mengungkapkan bahwa rudal ke darat telah ditembakkan, dan berhasil ditembak jatuh sebelum mencapai wilayah Israel.

Baca Juga: Joe Biden Mundur dari Pencapresan, Presiden Israel dan Ukraina Kompak Beri Apresiasi Tinggi

Dikutip dari Associated Press, Senin (22/7/2024), serangan rudal itu hanya beberapa jam usai serangan pesawat Israel ke beberapa sasaran di Semenanjung Arab

Israel melakukan serangan untuk pertama kalinya ke Yaman, Sabtu (20/7/2024), sebagai pembalasan atas serangan drone Houth ke Tel Aviv.

Serangan Houthi ke Tel Aviv terjadi Jumat (19/7/2024), dilaporkan telah membuat satu orang tewas, dan 10 orang lainnya terluka.

Israel mengakui telah melakukan serangan ke Yaman dan menargetkan pelabuhan Hodeidah, yang dikontrol oleh Houthi.

Mereka mengungkapkan serangan tersebut dilakukan dengan sejumlah jet tempur, termasuk F-15 dan F-35.

Pihak Kementerian Kesehatan Houthi mengatakan, serangan Israel telah membunuh enam orang, dan melukai 83 orang lainnya.

Kebanyakan dari mereka mengalami luka bakar akibat kebakaran besar.

Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa tiga orang hilang.

Juru Bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam mengungkapkan di media sosial, agresi Israel yang terang-terangan, telah menargetkan fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di wilayah itu.

Baca Juga: Netanyahu Diyakini Diuntungkan dengan Mundurnya Biden dari Pilpres AS, Ini Sebabnya

“Musuh kami Israel memilih target tersebut secara spesifik menargetkan ekonomi Yaman,” ujar pemimpin Houthi Abdul-Malek al-Houthi.

Houthi yang merupakan proksi Iran kerap menembakkan rudal ke arah Israel, sejak negara Zionis melakukan serangan ke Gaza.

Namun, Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), Inggris dan sekutu Barat telah mencegat rudal tersebut.