Kompas TV internasional kompas dunia

Biden Menolak Mundur, Siap Kembali Kampanye Pilpres AS Minggu Depan

Kompas.tv - 20 Juli 2024, 10:53 WIB
biden-menolak-mundur-siap-kembali-kampanye-pilpres-as-minggu-depan
Presiden Joe Biden melambaikan tangan saat menuruni tangga Air Force One di Pangkalan Angkatan Udara Dover di Delaware, Rabu, 17 Juli 2024. Biden kembali ke rumahnya di Rehoboth Beach, Del, untuk mengisolasi diri setelah dinyatakan positif COVID-19. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS TV - Presiden AS Joe Biden hari Jumat, 19 Juli 2024,  menegaskan tidak akan mundur dari pemilihan presiden 2024 meski mendapat tekanan dari sesama Demokrat. Ia berjanji akan kembali berkampanye minggu depan.

Dalam pidatonya, Biden menyerukan persatuan partai untuk melawan "visi gelap" mantan Presiden Donald Trump. Dia berencana kembali berkampanye minggu depan.

Biden masih di rumah pantainya di Delaware setelah terdiagnosa COVID-19. Sejumlah anggota Kongres Demokrat mendesaknya untuk mundur setelah debat yang buruk melawan Trump, totalnya mencapai 30 orang. Meski terisolasi, Biden bertekad tetap maju dengan bantuan keluarga dan beberapa penasihat lama.

Biden menyebut pidato Trump di Konvensi Nasional Partai Republik sebagai "visi gelap masa depan." Dia mengatakan akan kembali berkampanye minggu depan dan yakin bisa mengalahkan Trump, meski ada kekhawatiran dari anggota partai terkemuka.

"Bersama, sebagai partai dan negara, kita bisa dan akan mengalahkannya di kotak suara," kata Biden. "Taruhannya tinggi, dan pilihan jelas. Bersama, kita akan menang."

Ketua kampanye Biden, Jen O'Malley Dillon, mengakui adanya penurunan dukungan untuk presiden, tapi menegaskan Biden tetap dalam pemilihan dan kampanye melihat "banyak jalur" untuk mengalahkan Trump.

"Kita punya banyak pekerjaan untuk meyakinkan rakyat Amerika bahwa, ya, dia sudah tua, tapi dia bisa menang," kata Dillon di acara "Morning Joe" MSNBC. Tapi dia bilang pemilih yang khawatir tentang kemampuan Biden memimpin tidak akan beralih memilih Trump.

Baca Juga: Joe Biden Bersedia Mundur dari Pencalonan Pilpres AS dengan 4 Alasan Ini

Hampir dua pertiga anggota Demokrat ingin Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan presiden dan memberi kesempatan kepada kandidat lain, menurut jajak pendapat baru AP-NORC (Sumber: APNORC)

Komite Nasional Demokrat mengadakan rapat untuk merencanakan pemilihan calon presiden secara virtual sebelum 7 Agustus, sebelum konvensi partai di Chicago.

"Presiden Biden pantas mendapat penghormatan untuk berdiskusi dengan anggota kaukus, kolega di Kongres dan Senat, serta pimpinan Demokrat, tanpa harus menghadapi kebocoran dan pernyataan pers," kata Senator Chris Coons dari Delaware, teman dekat Biden di Kongres dan ketua kampanyenya.

Ini adalah beberapa hari yang krusial bagi presiden dan partainya: Trump baru saja menyelesaikan Konvensi Nasional Partai Republik yang antusias di Milwaukee pada Kamis. Dan Demokrat, berpacu dengan waktu, mempertimbangkan kemungkinan luar biasa Biden mundur sebelum konvensi mereka sendiri.

Di antara Demokrat yang khawatir tentang peluang Biden adalah mantan Presiden Barack Obama dan mantan Ketua Kongres Nancy Pelosi, yang secara pribadi mengatakan pada Biden bahwa partai bisa kehilangan kendali Kongres jika dia tidak mundur.

Senator Demokrat New Mexico Martin Heinrich meminta Biden mundur, menjadikannya senator ketiga yang melakukannya.

"Dengan menyerahkan tongkat estafet, dia akan mengamankan warisannya sebagai salah satu pemimpin terbesar bangsa kita dan memungkinkan kita bersatu di belakang calon yang bisa mengalahkan Donald Trump dan melindungi masa depan demokrasi kita," kata Heinrich, yang mencalonkan diri kembali.

Anggota Kongres Jared Huffman, Mark Veasey, Chuy Garcia, dan Mark Pocan juga meminta Biden mundur. "Kita harus mengalahkan Donald Trump untuk menyelamatkan demokrasi kita," tulis mereka.

Baca Juga: Biden Disebut Mulai Bisa Menerima Desakan Mundur dari Pilpres, tapi Keputusan Belum Dibuat

Donald Trump pada pembukaan Konvensi Partai Republik. Otoritas keamanan AS mendeteksi potensi serangan lanjutan maupun serangan balasan pasca upaya pembunuhan Trump yang gagal. (Sumber: Anadolu)




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x