Kompas TV internasional kompas dunia

JD Vance, Cawapres Milenial Pilihan Donald Trump Akan Perkenalkan Diri di Konvensi Partai Republik

Kompas.tv - 17 Juli 2024, 13:19 WIB
jd-vance-cawapres-milenial-pilihan-donald-trump-akan-perkenalkan-diri-di-konvensi-partai-republik
Vance, sosok calon wakil presiden (cawapres) dari Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat akan memperkenalkan dirinya kepada publik dalam pidato utama di Konvensi Nasional Partai Republik, Rabu (17/7/2024). (Sumber: AP Photo/Paul Sancya)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

MILWAUKEE, KOMPAS.TV – JD Vance, calon wakil presiden (cawapres) dari Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat akan memperkenalkan dirinya kepada publik dalam pidato utama di Konvensi Nasional Partai Republik, Rabu (17/7/2024).

Itu akan menjadi pertama kalinya bagi senator Ohio tersebut untuk berbicara sebagai calon wakil presiden dari Partai Republik.

Dilansir dari Associated Press, Vance sebelumnya dikenal sebagai pengkritik keras Trump. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pria berusia 39 tahun itu berubah menjadi pembela agresif mantan presiden tersebut. 

Vance pun dipandang sebagai calon pemimpin baru dari gerakan politik Trump yang telah mengubah Partai Republik dan mengguncang banyak norma politik lama.

Vance juga menjadi milenial pertama dari partai besar yang memasuki persaingan pemilihan presiden AS di tengah kekhawatiran pemilih mengenai usia kandidat utama, yaitu Trump yang berusia 78 tahun dan Presiden Joe Biden yang berusia 81 tahun.

Dalam pidatonya di Konvensi Nasional Partai Republik nanti, Vance diperkirakan akan menekankan biografinya yang mencakup masa kecilnya di Kentucky dan Ohio yang keras, pengalamannya sebagai Marinir, lulusan Ivy League, pengusaha, dan penulis buku terlaris “Hillbilly Elegy.”

Buku yang mengeksplorasi akar kelas pekerja biru ini membuatnya dikenal secara nasional saat diterbitkan pada tahun 2016 dan dianggap sebagai jendela ke dalam beberapa kekuatan budaya yang mendorong Trump ke Gedung Putih.

Meski begitu, pada saat itu, Vance adalah pengkritik keras Trump, menyebutnya sebagai “beracun” dan seseorang yang “membawa kelas pekerja putih ke tempat yang sangat gelap.” Ia bahkan pernah menyebutnya sebagai “Hitler Amerika.”

Seiring berjalannya waktu, terutama saat ia mencalonkan diri untuk Senat AS pada tahun 2022, Vance mulai mendekat ke Trump. 

Baca Juga: Cawapres Trump Ingin Perang Israel di Gaza Berakhir Secepat Mungkin




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x