MILWAUKEE, KOMPAS.TV - Calon wakil presiden pendamping Donald Trump, JD Vance mengaku ingin perang Israel di Jalur Gaza berakhir secepat mungkin.
Vance menuduh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membuat perang Israel berlangsung terlalu lama.
JD Vance diumumkan sebagai cawapres pendamping Trump dalam Konvensi Nasional Republikan di Milwaukee, AS, Senin (15/7/2024).
Konvensi ini adalah penampilan publik pertama Trump usai mengalami percobaan pembunuhan pada Sabtu (13/7) lalu.
Baca Juga: Gus Yahya Ungkap Tokoh Muda NU Diundang NGO untuk Sebarkan Narasi Pro-Israel
Vance tidak menyebutkan bagaimana langkah yang diharapkan untuk membuat perang Israel di Gaza berakhir selekas mungkin.
Senator Ohio itu juga ingin proses normalisasi antara Israel dengan tetangga-tetangganya di Timur Tengah.
"Pertama, Anda ingin Israel menyelesaikan perang ini secepat mungkin karena semakin lama ini berlangsung, semakin sulit situasinya," kata Vance dalam siaran Fox News via Al Jazeera.
"Namun, kedua, setelah perang Anda ingin memulai kembali proses perdamaian antara Israel, Arab Saudi, Yordania, dan lainnya," tambahnya.
JD Vance mendeklarasikan dirinya sebagai Zionis dan beberapa kali menyuarakan dukungan untuk aksi militer Israel di Palestina. Vance juga menolak pembatasan bantuan militer AS ke Israel.
Pada November 2023 lalu, Vance menyurati Biden agar tidak mengimplementasikan kebijakan perlindungan imigrasi khusus bagi warga Palestina.
Vance menyebut pengungsi Palestina sebagai "populasi yang terdiri dari individu yang berpotensi teradikalisasi."
Baca Juga: Prabowo Kecam Percobaan Pembunuhan Trump: Tidak Ada Tempat bagi Kekerasan!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.