MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan menghubungi Donald Trump.
Trump menjadi sasaran penembakan saat kampanye jelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat.
Trump sendiri dilaporkan selamat, meski peluru dikabarkan menggores telingnya.
Baca Juga: Penembak Trump Ternyata Pernah Ditolak Klub Menembak Sekolah, Tembakkannya Sering Meleset
Namun, keadaan tersebut tak membuat Putin ingin mengontak sosok yang selalu menyebut dekat dengan pemimpin Rusia itu.
“Ia tak akan menghubunginya (Trump), dan saat ini tak ada rencana untuk melakukan pembicaraan,” kata Peskov dikutip dari TASS.
Otoritas Rusia sendiri mengecam serangan tersebut, menegaskan bahwa Moskow menentang segala jenis kekerasan di kancah politik.
Pada kesempatan tersebut, Peskov juga menegaskan bahwa Putin tak akan bernasib sama dengan Trump.
Menurutnya keamanan Putin selalu ditingkatkan, dan semua tindakan untuk memastikan hal itu sudah dilakukan.
“Untuk alasan tertentu, keamanan telah ditingkatkan terlepas dari kejadian-kejadian yang ada,” katanya.
Baca Juga: Trump Merasa Harusnya Sudah Mati dalam Upaya Penembakan: Saya Beruntung atau Ditolong Tuhan
“Perlindungan kepala negara dipastikan pada level yang seharusnya, dan semua yang diperlukan sudah dilakukan, mengingat, tentu saja eskalasi internasional secara keseluruhan,” ujarnya.
Sebelum serangan terhadap Trump, Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico sempat mengalami luka parah dan kritis setelah ditembak dalam upaya pembunuhan 15 Mei lalu. Untungnya, Fico bisa selamat setelah dilakukan operasi.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.