KUALA LUMPUR, KOMPAS TV - Serangkaian kematian mengejutkan baru-baru ini meningkatkan kekhawatiran terhadap Harimau Malaya, menurut otoritas satwa liar dan para konservasionis.
Dalam laporan Straits Times yang mengutip CNN pada Minggu (14/7/2024) menuliskan, beberapa pihak bahkan menyebut ancaman terhadap Harimau Malaya yang merupakan hewan lambang Negara Malaysia ini sebagai darurat nasional.
Harimau Malaya, yang asli dari hutan-hutan Semenanjung Malaysia, kini terancam punah dengan kurang dari 150 ekor yang diyakini masih hidup di alam liar. Hal ini disebabkan oleh hilangnya habitat, perburuan liar, dan berkurangnya jumlah mangsa.
Harimau ini juga terdapat pada lambang Negara Malaysia dan dianggap sebagai simbol warisan nasional. Jumlahnya telah menurun drastis sejak tahun 1950-an, ketika sekitar 3.000 ekor masih berkeliaran di negara Asia Tenggara tersebut, kata pejabat.
Situasi semakin memburuk ketika foto dan video seekor harimau Malaya mati menjadi viral di media sosial pada akhir Juni lalu. Bangkai harimau tersebut ditemukan mengapung di sebuah sungai di negara bagian utara Kelantan oleh para penjaga hutan.
Tidak ada tanda-tanda cedera akibat jerat atau tembakan, dan pejabat kehutanan negara bagian sedang melakukan pemeriksaan post-mortem.
Gambar-gambar tersebut memicu reaksi kuat dari banyak orang di Malaysia, yang menyadari pentingnya menyelamatkan simbol nasional mereka dari kepunahan.
“Nasib harimau Malaya adalah krisis nasional yang memerlukan perhatian penuh dan komitmen dari seluruh rakyat Malaysia,” kata Dr. Henry Chan, direktur konservasi di World Wildlife Fund (WWF) Malaysia.
Baca Juga: Populasi Badak, Gajah dan Satwa Terancam Punah di Uganda Meningkat, Bagaimana di Indonesia?
Menurutnya, diperlukan upaya konservasi yang lebih kuat, seperti meningkatkan patroli di habitat harimau yang kritis dan memanfaatkan teknologi canggih seperti kamera jebak dan drone untuk pemantauan dan pengawasan.
"Makhluk-makhluk megah ini terus berada di ambang kepunahan," kata Dr. Chan.
"Setiap kehilangan satu harimau membuat seluruh spesies semakin dekat dengan kepunahan, menjadikan kehidupan setiap harimau sangat kritis bagi kelangsungan spesies tersebut."
“Harimau Malaya berada di ambang kepunahan dengan kurang dari 150 yang tersisa di alam liar,” sambung Dr. Mark Rayan Darmaraj, direktur negara bagian Wildlife Conservation Society Malaysia.
Ia mencatat tersangka pemburu liar ditangkap di negara bagian Pahang yang menyimpan tengkorak dan tulang harimau.
Sumber : Straits Times / CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.