Kompas TV internasional kompas dunia

Korea Utara Ancam Tingkatkan Kapasitas Nuklir Menanggapi Kesepakatan AS dengan Korea Selatan

Kompas.tv - 15 Juli 2024, 04:50 WIB
korea-utara-ancam-tingkatkan-kapasitas-nuklir-menanggapi-kesepakatan-as-dengan-korea-selatan
Ujicoba rudal nuklir antarbenua Hwasong-18. Korea Utara mengancam akan meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya dan membuat Amerika Serikat serta Korea Selatan membayar harga yang sangat mahal panduan pertahanan nuklir terbaru yang disebut sebagai niat untuk menyerang mereka. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

SEOUL, KOMPAS TV - Korea Utara pada Sabtu (13/7/2024) mengancam akan meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya serta membuat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan membayar harga yang sangat mahal sebagai reaksi atas panduan pertahanan nuklir terbaru yang mereka sebut sebagai niat untuk menyerang negara yang dipimpin Kim Jong-Un ini.

Sebelumnya pada Kamis (11/7) pekan lalu, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menandatangani panduan pencegahan nuklir bersama untuk memperkuat kemampuan menghadapi ancaman nuklir dari Korea Utara.

Panduan ini disusun setahun setelah kedua negara membentuk badan konsultasi untuk meningkatkan berbagi informasi tentang operasi nuklir dan mengintegrasikan senjata nuklir AS dengan senjata konvensional Korea Selatan dalam situasi darurat.

Associated Press, pada Minggu (14/7) melaporkan, dalam pernyataan yang disampaikan oleh media pemerintah, Kementerian Pertahanan Korea Utara menyatakan panduan AS-Korea Selatan mengungkap niat jahat untuk mempercepat persiapan perang nuklir melawan Korea Utara.

Pernyataan itu menyebutkan ancaman nuklir yang meningkat dari musuh membuat Korea Utara harus meningkatkan kesiapan pencegahannya dan menambahkan "elemen penting" yang tidak disebutkan. 

"Amerika Serikat dan Korea Selatan akan membayar harga yang sangat mahal jika mereka tidak menghentikan tindakan provokatif," kata Kementerian Pertahanan Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga menyebut pernyataan Korea Utara sebagai tipu daya untuk menyesatkan. Menurut mereka, panduan tersebut tidak akan diperlukan jika tidak ada ancaman nuklir dari Korea Utara.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Korea Utara, AS dan Korea Selatan Tandatangani Pedoman Pencegahan Nuklir

Peta jangkauan peluru kendali atau rudal Korea Utara, yang kebanyakan mampu membawa hulu ledak nuklir. (Sumber: AP Photo)

Mereka juga memperingatkan, setiap upaya Korea Utara untuk menggunakan senjata nuklir akan membawa respons luar biasa dari aliansi Korea Selatan-AS dan mengakibatkan runtuhnya pemerintahan Korea Utara.

Adapun detail dari panduan AS-Korea Selatan sejatinya belum tersedia, tetapi para ahli berpendapat panduan ini tentang bagaimana kedua negara akan mengintegrasikan senjata nuklir AS dengan senjata konvensional Korea Selatan untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang disebabkan oleh serangan dan provokasi Korea Utara.

Para ahli juga mengatakan bahwa AS dan Korea Selatan akan menyusun konsep dan rencana operasi berdasarkan panduan tersebut dan meninjaunya melalui latihan militer bilateral.

Panduan ini adalah yang pertama antara kedua sekutu. AS berulang kali berjanji akan menggunakan semua kemampuan militernya, termasuk senjata nuklir, untuk melindungi Korea Selatan jika diserang oleh Korea Utara.

Namun, banyak ahli di Korea Selatan percaya bahwa AS kurang memiliki rencana konkret tentang bagaimana melaksanakan pencegahan diperluasnya kepada sekutunya, mengingat Korea Selatan tidak memiliki senjata nuklir.

Baca Juga: Korut Ancam Tingkatkan Kemampuan Nuklir usai AS dan Korsel Sepakati Kerja Sama Pertahanan Baru

Korea Utara berargumen bahwa mereka terpaksa mengejar senjata nuklir untuk menghadapi ancaman nuklir yang dipimpin AS. Pejabat AS dan Korea Selatan dengan tegas mengatakan mereka tidak berniat menyerang Korea Utara.

Kekhawatiran tentang program nuklir Korea Utara meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena Korea Utara melakukan serangkaian uji coba misil provokatif dan secara terbuka mengancam akan menggunakan senjata nuklir secara preemptif dalam konflik potensial dengan musuh-musuhnya.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x