Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Tanggapi Penembakan Trump: Percobaan Pembunuhan Presiden Adalah Tradisi AS

Kompas.tv - 14 Juli 2024, 21:11 WIB
rusia-tanggapi-penembakan-trump-percobaan-pembunuhan-presiden-adalah-tradisi-as
Aparat kepolisian yang membawa senapan runduk berjaga di area kampanye Donald Trump di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), Sabtu (13/7/2024). (Sumber: Gene J. Puskar/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menilai percobaan pembunuhan terhadap presiden atau kandidat presiden di Amerika Serikat (AS) sudah mengakar kuat. Hal tersebut disampaikan Zakharova menanggapi insiden penembakan Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024).

Percobaan pembunuhan Trump menewaskan seorang peserta kampanye dan membuat dua orang lain luka parah. Trump sendiri mengalami luka ringan di telinga, sedangkan pelaku ditembak mati petugas.

Baca Juga: Jokowi Terkejut dan Sedih Donald Trump Jadi Sasaran Penembakan: Kekerasan Tidak Dapat Dibenarkan

Zakharova menilai penembakan ini terjadi karena politikus AS merawat kebencian terhadap lawan politiknya. Zakharova pun menyinggung banyaknya percobaan pembunuhan presiden atau kandidat presiden sepanjang sejarah AS.

"Dua bulan lalu, saya memperhatikan fakta bahwa AS benar-benar memelihara kebencian terhadap lawan politik, juga memberi contoh tradisi Amerika tentang percobaan pembunuhan presiden dan kandidat presiden," kata Zakharova dikutip TASS, Minggu (14/7).

Sejak awal terbentuknya AS, tercatat sudah ada setidaknya 12 kali percobaan pembunuhan terhadap presiden atau kandidat presiden. Abraham Lincoln tercatat menjadi presiden pertama yang dibunuh pada 1865 silam.

Di lain sisi, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengaitkan percobaan pembunuhan Trump dengan upaya menggagalkan pencalonan politikus Partai Republik tersebut.

Meskipun demikian, Peskov menyatakan bahwa pemerintahan Joe Biden tidak terlibat dengan percobaan pembunuhan Trump.

"Setelah berbagai upaya mengeluarkan Trump dari arena politik, menggunakan peranti hukum, pengadilan, kejaksaan, upaya-upaya mendiskreditkan dan mencemarkan nama baik kandidat tersebut, jelas bagi pengamat luar bahwa hidupnya dalam bahaya," kata Peskov dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Profil Thomas Matthew Crooks, Pelaku Penembakan Donald Trump di Pennsylvania, Baru Lulus SMA 2022


 




Sumber : Tass/Al Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x