BEIRUT, KOMPAS.TV - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menegaskan bakal hentikan serangannya ke Israel.
Namun, hal itu hanya akan terjadi jika Hamas sepakat untuk gencatan senjata dengan negara Zionis.
Nasrallah mengungkapkan pada Rabu (10/7/2024), ia akan menerima setiap Keputusan yang diambil sekutunya tersebut terkait gencatan senjata dan negosiasi gencatan senjata.
Baca Juga: Tentara Australia Ditangkap Bersama Suaminya, Didakwa Mata-Mata Rusia
Hizbullah hampir setiap hari melakukan penembakan ke Israel, sebagai dukungan terhadap Hamas, atas serangan negara Zionis itu ke Gaza, 7 Oktober lalu.
“Hamas bernegosiasi, atas nama seluruh poros perlawanan,” kata Nasrallah dikutip dari The Times of Israel.
“Apa pun yang Hamas terima, semua orang menerimanya dan semua puas. Kami tak meminta mereka (Hamas) berkoordinasi dengan kami, karena pertempuran pertama adalah milik mereka,” katanya.
Nasrallah juga menegaskan posisinya terkait negosiasi gencatan senjata yang dilakukan Hamas dan Israel.
“Jika gencatan senjata tercapai, dan kami semua berharap untuk itu. Front kami juga akan gencatan senjata tanpa diskusi,” tuturnya.
“Itu adalah komitmen, karena ini adalah dukungan front, dan kami jelas terkait hal ini sejak awal,” tambahnya.
Baca Juga: Kawanan Gajah Injak Wisatawan hingga Tewas di Afrika Selatan, Gegara Ingin Foto Dari Dekat
Meski begitu, Nasrallah menegaskan, pihaknya tak akan mengizinkan Israel melakukan serangan ke Lebanon, bahkan jika gencatan senjara di Gaza terjadi.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Minggu (8/7/2024), mereka akan melanjutkan pertempuran dan melakukan segalanya untuk mencapai hasil dalam perang melawan Hizbullah.
Bahkan ia menegaskan serangan tetap akan dilanjutkan meski gencatan senjata di Gaza terjadi.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.