TEL AVIV, KOMPAS.TV - Kekejaman Israel di Gaza berlanjut dan kini militer Israel mengusir warga Palestina dari Gaza.
Pengusiran ini terjadi Rabu (10/7/2024), di tengah meningkatnya serangan ke Gaza pada 48 jam terakhir.
Perintah pengusiran itu lewat selebaran yang menyerukan agar mereka yang berada di Kota Gaza, mengambil dua rute aman di selatan. Dua rute tersebut akan menuju pusat kota Deir Al-Balah.
Baca Juga: NATO Janji Dukung Keanggotaan Ukraina di Masa Depan, Bantuan Perang Tetap Disalurkan
Pada Selasa (9/7/2024), serangan udara ke jalan masuk ke sekolah yang menjadi penampungan di selatan Gaza telah membunuh setidaknya 31 orang, termasuk delapan anak-anak.
Dikutip dari The Guardian, pihak militer Israel mengatakan, telah meninjau laporan adanya warga sipil yang terluka.
Mereka mengatakan, insiden tersebut terjadi ketika mereka menyerang seorang pejuang Hamas dengan amunisi yang disebutnya tepat.
Menurut saksi mata, area yang menjadi sasaran tengah penuh ketika serangan terjadi.
Serangan terjadi pada Rabu juga ke arah penampungan dari warga Palestina yang dipindahkan.
Israel berdalih serangan itu dilakukan karena tempat-tempat itu digunakan sebagai markas pejuang, polisi dan politikus Hamas.
Serangan-serangan tersebut diyakini bertujuan meningkatkan tekanan kepada Hamas pada negosiasi gencatan senjata,
Pertempuran terbaru terjadi di tengah upaya mediator internasional yang dipimpin Mesir, Qatar dan AS untuk memperbarui upaya mendorong kesepakatan gencatan senjata.
Pembicaran terus berlanjut di Doha dan Kairo pada pekan ini. Dihadiri Direktur CIA Williams Burns, dan Direktur Mossad, David Barnea.
Baca Juga: Pencalonan Biden di Pilpres Makin Suram, Ini Kata Tokoh Demokrat Nancy Pelosi dan George Clooney
Dilaporkan sudah ada sejumlah kesepakatan pada banyak poin.
Namun, Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menggagalkan pembicaraan kesepakatan.
Hal itu berkaitan dengan permintaan Netanyahu agar Israel bisa melanjutkan operasi serangannya ke Gaza hingga mencapai tujuan perang.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.