STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengusulkan agar NATO membuka kantor perwakilan di Tokyo, Jepang dan lebih memperhatikan kawasan Indo-Pasifik. Hal tersebut disampaikan Billstrom seiring kekhawatiran NATO terkait China di Indo-Pasifik.
NATO sendiri dilaporkan membahas perluasan jangkauan ke Asia sejak tahun lalu. Namun, wacana tersebut ditentang sejumlah pihak, termasuk salah satu pentolan NATO, Prancis.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pernah menyatakan bahwa pihaknya khawatir gerakan NATO ke Indo-Pasifik akan memanaskan tensi dengan China. Beijing diketahui vokal mengkritik potensi kehadiran NATO di Indo-Pasifik, dan menyebutnya sebagai intervensi.
"Kita harus melangkah maju dengan kantor perwakilan di Tokyo. Saya pikir cukup beralasan bahwa jika Anda ingin mitra Anda lebih memperhatikan masalah Anda, Anda harus memperhatikan masalah mereka," kata Billstrom kepada Foreign Policy, Selasa (9/7/2024).
Baca Juga: Biden Sambut Pemimpin NATO, Tekankan Komitmen Amerika Serikat dan Dukungan kepada Ukraina
Pernyataan tersebut disampaikan Billstrom terkait hubungan NATO dengan negara-negara sekutu Barat seperti Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Australia. Billstrom beranggapan, kehadiran NATO di Indo-Pasifik bakal lebih mendekatkan aliansi dengan negara-negara tersebut.
Billstrom juga menyebut NATO seharusnya mendekati negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, dan Vietnam terkait isu China di Indo-Pasifik. Billstrom menyebut negara-negara ini "merasakan napas China di leher mereka untuk alasan yang bermacam-macam."
Langkah China di Indo-Pasifik telah menjadi salah satu isu utama yang diperhatikan NATO belakangan ini. Nama China bahkan disebut secara gamblang dalam komunike bersama NATO di dua KTT terakhir.
Meskipun demikian, petinggi NATO seperti Sekjen Jens Stoltenberg serta pejabat-pejabat AS cenderung memilih opsi memperluas dialog dengan China. Beijing sendiri merupakan salah satu mitra investasi terbesar Eropa, tetapi tidak diterima secara politis.
Peneliti senior di Norwegian Institute for Defence Studies, Ian Bowers menilai NATO selama ini tidak memiliki rencana jelas terkait Indo-Pasifik. Bowers menyebut negara-negara NATO selama ini sebatas unjuk kekuatan di hadapan negara-negar Indo-Pasifik, tetapi tidak mempertimbangkan potensi keterlibatan militer di kawasan tersebut.
"Tidak ada fokus yang jelas untuk Asia, tidak ada yang berbicara tentang Asia dengan cara yang jelas di komando-komando (negara NATO) itu. Realitanya adalah tidak ada konsensus di Eropa tentang China. Dan itu semakin besar ketika sampai pada sektor keamanan," kata Bowers.
Baca Juga: Jerman Akan Kirim Skuadron Jet Tempur ke Indo-Pasifik untuk Latihan Bersama Jepang dan India
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.