LONDON, KOMPAS.TV - Partai Buruh meraih kemenangan telak dalam pemilu Inggris, Jumat (5/7/2024), yang sekaligus mengakhiri lebih dari satu dekade posisi mereka sebagai oposisi.
Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh, akan segera menjadi perdana menteri menggantikan Rishi Sunak dari Partai Konservatif yang harus lengser dari jabatannya.
Dalam pemilu Inggris ini, dilansir dari Associated Press, Partai Buruh memenangkan 410 dari 650 kursi di House of Commons, sementara Partai Konservatif hanya memperoleh 118 kursi.
Sunak telah mengakui kekalahannya dan menuju ke Istana Buckingham untuk menyatakan pengunduran dirinya kepada Raja Charles III.
Dalam pidato perpisahannya, Sunak menyebutkan bahwa pemilih telah memberikan "penilaian yang mengejutkan" dan menyampaikan penghormatan kepada Starmer sebagai "pria yang berjiwa publik dan saya hormati."
Starmer yang bakal menjadi perdana menteri baru Inggris menekankan tanggung jawab besar yang datang dengan mandat ini.
Dalam pidatonya kepada para pendukungnya, Starmer menyatakan perlunya mendapatkan kembali kepercayaan publik dan menawarkan harapan kepada rakyat yang lelah.
Baca Juga: Partai Buruh Bakal Menang Telak dalam Pemilu Inggris, Sosok Ini Diprediksi Jadi PM Inggris yang Baru
"Perubahan dimulai sekarang," ujarnya sambil berjanji untuk membawa perubahan signifikan di Inggris.
Dalam memimpin Inggris, Partai Buruh bakal dihadapkan dengan berbagai masalah, termasuk kemiskinan, infrastruktur yang rusak, dan layanan kesehatan yang tertekan.
Starmer pun berjanji untuk fokus pada pertumbuhan ekonomi, investasi infrastruktur, dan menjadikan Inggris sebagai “superpower energi bersih.”
Dengan hanya memenangkan 118 kursi, Partai Konservatif mengalami kekalahan terburuk dalam dua abad terakhir.
Pemilu ini juga melihat lonjakan dukungan untuk partai-partai kecil seperti Liberal Democrats dan Reform UK. Reform UK yang dipimpin Nigel Farage berhasil meraih empat kursi, menyoroti arus populis yang masih kuat di Inggris.
Kekalahan Partai Konservatif tak lepas dari berbagai kesalahan kampanye dan masalah internal.
Ada tudingan bahwa beberapa orang dekat Sunak menggunakan informasi orang dalam untuk bertaruh pada tanggal pemilu sebelum diumumkan. Di Henley-on-Thames, kawasan yang selama ini menjadi basis Konservatif, kali ini memilih Liberal Democrats.
Baca Juga: Southgate Sempat Pertimbangkan Ganti Bellingham dan Kane saat Inggris Tertinggal 0-1 dari Slowakia
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.