TEL AVIV, KOMPAS.TV - Kabinet Keamanan Israel mengungkapkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu setuju kirim delegasi ke negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Persetujuan tersebut diungkapkan Kabinet Keamanan Israel, Kamis (4/7/2024), sehari setelah Hamas mengajukan amandemen terbaru atas kesepakatan yang diusulkan saat ini.
Netanyahu sendiri dilaporkan sudah memberi tahu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengenai keputusan mengirim negosiator lewat telepon.
Baca Juga: Dihukum karena Dukung Negara Palestina, Senator Partai Berkuasa Australia Mengundurkan Diri
Dikutip dari The Times of Israel, pada pertemuan dengan delegasinya, Netanyahu menegaskan bahwa perang baru akan berakhir setelah tujuan mereka tercapai.
Pada pembicaraannya dengan Biden menurut pernyataan yang dikeluarkan Israel, Netanyahu mengatakan komitmen yang sama dengan tujuan perang negara Zionis itu.
Sementara itu pada pembacaan percakapan yang dikeluarkan Gedung Putih, Biden menyambut baik keputusan Netanyahu yang memberikan wewenang pada delegasinya untuk terlibat dengan mediator AS, Qatar, dan Mesir dalam upaya mencapai kesepakatan.
Tim negosiasi Israel dikepalai oleh Ketua Mossad David Barnea, yang akan bepergian ke Qatar untuk pertemuan dengan para mediator.
Barnea pada Jumat (5/7/2024) akan bertemu dengan PM Qatar Mohammed Bin Abdulrahman Al-Thani.
Baca Juga: Komandan Senior Terbunuh, Hizbullah Hujani Israel dengan Lebih dari 200 Roket
Menurut pejabat Israel, mereka akan mencoba membangun proposal perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera terbaru yang diajukan Hamas.
Pertemuan Kabinet Keamanan Israel membicarakan posisi Israel pada negosiasi tersebut.
Sejumlah pejabat senior Israel, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant, mengungkapkan optimisme tercapainya kesepakatan pada beberapa hari mendatang.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.