Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Rudal Rusia di Dnipro Tewaskan Lima Warga Sipil, 47 Terluka

Kompas.tv - 3 Juli 2024, 22:38 WIB
serangan-rudal-rusia-di-dnipro-tewaskan-lima-warga-sipil-47-terluka
Dalam foto yang dirilis oleh Pemerintah Daerah Dnipro, tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan rudal Rusia di Dnipro, Ukraina, Rabu, 3 Juli 2024. (Sumber: Pemerintah Daerah Dnipro via AP)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

DNIPRO, KOMPAS.TV – Sebuah serangan rudal dan drone Rusia menghantam kota Dnipro di Ukraina timur pada Rabu (3/7/2024) siang waktu setempat.

Dilansir dari Associated Press, serangan tersebut menewaskan lima warga sipil dan melukai 47 lainnya, termasuk seorang gadis berusia 14 tahun. 

Selain itu, kerusakan parah juga terjadi di beberapa bagian kota, merusak jendela pusat perbelanjaan, dua sekolah, dan tiga taman kanak-kanak.

Wali Kota Dnipro, Borys Filatov, menyatakan bahwa puing-puing dari ledakan juga menghantam unit perawatan intensif rumah sakit anak dan menyebabkan kebakaran di rumah sakit lainnya.

Foto-foto yang dipublikasikan oleh pejabat setempat menunjukkan kaca-kaca pecah berserakan di jalanan akibat ledakan tersebut.

Sebuah video yang diunggah di media sosial oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy memperlihatkan rudal dengan jejak api melintas di atas bangunan di kota terbesar keempat di Ukraina itu. Tampak pula puing-puing yang berterbangan di udara akibat ledakan.

Serangan di Dnipro ini menambah panjang daftar korban jiwa dari perang yang telah berlangsung selama tiga tahun sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Dubes Ukraina Berharap Indonesia Lebih Aktif Wujudkan Perdamaian, Ajak Tandatangani Komunike Bersama

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, perang ini telah menewaskan lebih dari 10.000 warga sipil dan melukai sekitar 20.000 lainnya.

Di wilayah Kharkiv, timur laut Ukraina, serangan Rusia menghantam sebuah gedung dewan desa, menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya, menurut Kepala Wilayah, Oleh Suniehubov. 

Di tempat lain di wilayah yang sama, bom luncur Rusia menghantam bangunan perumahan di desa Ruska Lozova, melukai sedikitnya dua orang. Suniehubov menambahkan, kemungkinan masih ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan.

Di tengah situasi yang mencekam ini, Ukraina menerima bantuan sebesar 2,2 miliar dolar AS atau Rp 35,9 triliun dari Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Rabu.

Perdana Menteri Denys Shmyhal mengumumkan bahwa dana tersebut merupakan bagian dari fasilitas kredit yang berkelanjutan senilai 16 miliar dolar AS (Rp 261,3 triliun).

Namun, pencairan dana tersebut bergantung pada tinjauan IMF terhadap kemajuan Ukraina dalam memenuhi tolok ukur ekonomi dan fiskal yang telah ditetapkan.

Menurut Shmyhal, dana terbaru ini akan digunakan untuk pembayaran kesejahteraan dan gaji dokter serta guru. 

Baca Juga: Trump Klaim Bisa Damaikan Rusia dan Ukraina dalam Sehari jika Jadi Presiden AS, Ini Respons Moskow


 

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x