Kompas TV internasional kompas dunia

Putin dan Xi Jinping Bertemu di Kazakhstan untuk KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai, Bahas Apa?

Kompas.tv - 3 Juli 2024, 19:41 WIB
putin-dan-xi-jinping-bertemu-di-kazakhstan-untuk-ktt-organisasi-kerja-sama-shanghai-bahas-apa
Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat upacara penyambutan resmi di Beijing, China, pada Kamis, 16 Mei 2024. Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin China Xi Jinping menegaskan kemitraan tanpa batas yang semakin kuat di tengah ketegangan yang mendalam dengan Barat dalam pertemuan puncak di Beijing, Kamis, 16 Mei 2024. (Sumber: Sergei Bobylev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

ASTANA, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping kembali bertemu di Astana, Kazakhstan dalam sesi tahunan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang berlangsung pada Rabu dan Kamis, 3-4 Juli 2024.

Pertemuan tersebut menandai kelanjutan dari kemitraan erat yang menentang tatanan demokrasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan mendorong dunia yang lebih multipolar.

Putin dan Xi terakhir bertemu pada Mei lalu ketika Kremlin mengunjungi Beijing. Kali ini, mereka bertemu di Astana dalam rangka KTT SCO.

Selain Putin dan Xi, KTT SCO ini juga dihadiri oleh Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev, Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon, dan Presiden Kyrgyzstan Sadyr Zhaparov. 

Presiden Belarus Alexander Lukashenko turut hadir sebagai anggota penuh baru SCO. Beberapa tamu lainnya termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.

Dilansir dari Associated Press, salah satu fokus utama pertemuan ini adalah upaya memerangi terorisme. 

Baca Juga: Putin Minta Produksi Rudal Nuklir Jarak Menengah Dilanjutkan Usai AS Buat Lagi Peluru Kendali

Seperti diketahui, Rusia telah mengalami beberapa serangan teroris tahun ini, termasuk serangan di sebuah aula konser di Moskow pada bulan Maret dan serangan di republik selatan Dagestan pada bulan Juni.

Meski bersatu dalam platform SCO, perbedaan politik di antara beberapa anggota, seperti India dan Pakistan, membuat sulit mencapai kesepakatan kolektif. 

China yang mendukung Rusia juga menunjukkan kekhawatiran atas konflik di Ukraina. Negara-negara Asia Tengah, meski tidak secara terbuka mendukung perang di Ukraina, tetap menjaga hubungan baik dengan Rusia, China, dan negara-negara Barat.

Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama di antara negara-negara anggota SCO. 

Bagi Putin, pertemuan ini merupakan simbol bahwa Rusia tidak berdiri sendiri di panggung internasional. 

Sementara bagi Xi, ini adalah kesempatan untuk mempromosikan China sebagai alternatif terhadap dominasi AS dan sekutunya.  

Baca Juga: Momen Putin Wanti-wanti Korea Selatan soal Kirim Senjata ke Ukraina


 

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x