Kompas TV internasional kompas dunia

Krisis Kemanusiaan di Gaza: 1,9 Juta Warga Palestina Telantar akibat Konflik

Kompas.tv - 3 Juli 2024, 07:00 WIB
krisis-kemanusiaan-di-gaza-1-9-juta-warga-palestina-telantar-akibat-konflik
Seorang anak perempuan Palestina menangis saat mengumpulkan bantuan makanan menjelang hari raya Eid al-Adha di Yerusalem, Sabtu, 15 Juni 2024. Militer Israel hari Minggu, 16 Juni 2024, mengumumkan penghentian pertempuran atau jeda taktis pertempuran selama siang hari di rute khusus sepanjang 12 km di Gaza Selatan. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

GAZA, KOMPAS.TV - Krisis kemanusiaan di Gaza semakin mengkhawatirkan di mana jutaan warga Palestina telantar akibat konflik yang tak kunjung berakhir.

Sigrid Kaag, koordinator kemanusiaan PBB untuk Gaza di hadapan Dewan Keamanan PBB mengungkapkan bahwa jumlah orang yang telantar di Jalur Gaza kini mencapai angka mencengangkan, yaitu 1,9 juta jiwa. 

Situasi tersebut menjadi bukti nyata betapa dalamnya penderitaan yang dialami oleh warga Palestina akibat konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.

Sebelumnya, PBB memperkirakan bahwa 250.000 orang terdampak oleh perintah militer Israel untuk evakuasi di Al Qarara, Bani Suhaila, dan sekitar kota selatan Khan Younis. 

Sementara itu, lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi, mencari perlindungan di tempat-tempat yang masih aman, meninggalkan kehidupan mereka yang hancur oleh kekerasan perang.

Sigrid Kaag mengekspresikan keprihatinannya yang mendalam terhadap perintah evakuasi terbaru di wilayah Khan Younis. 

Ia menyoroti penderitaan yang mendalam bagi warga sipil Palestina, yang kehidupan rumah tangganya hancur dan masa depan mereka hanyut dalam ketidakpastian. 

"Perang tidak hanya menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam. Ini telah melepaskan pusaran penderitaan manusia," ujar Kaag dikutip dari Al Jazeera, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga: Belum Ada Kemajuan dalam Perundingan Gencatan Senjata Gaza dengan Israel, Hamas Ungkap Sebabnya

Kaag juga menyoroti bahwa bantuan kemanusiaan yang memadai belum mencapai wilayah yang dilanda perang.

Dirinya pun mendesak untuk segera membuka lintas perbatasan baru, terutama di Gaza bagian selatan, guna mencegah bencana kemanusiaan yang lebih lanjut. 

Salah satu tuntutan lainnya adalah membuka kembali lintas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, yang dinilainya sangat penting untuk memfasilitasi aliran bantuan yang lebih lancar.

Lebih lanjut, Kaag juga mengajak komunitas internasional untuk meningkatkan dukungan finansial mereka terhadap upaya bantuan kemanusiaan di Gaza. 

"Kami membutuhkan lebih banyak dukungan finansial untuk mengatasi krisis ini," ucapnya.

Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dan mendesak setiap harinya. 

Respons internasional yang lebih kuat dan aksi nyata dari pihak terkait menjadi kunci untuk mencegah lebih banyak penderitaan di kalangan warga Palestina yang terjebak dalam konflik yang tak kunjung usai. 

Baca Juga: Bantuan dari Dermaga AS Mulai Diangkut ke Gudang PBB, Kematian Warga Sipil di Gaza Hampir 38.000


 

 



Sumber : Al Jazeera



BERITA LAINNYA



Close Ads x