KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tampaknya semakin terdesak setelah Rusia kembali melakukan serangan.
Zelenskyy memohon agar dikirimkan lebih banyak senjata jarak jauh dan pertahanan udara ke sekutunya.
Permintaan itu dikeluarkan Zelenskyy setelah Rusia menyerang Kota Vilniansk, yang berada di dekat Zaporizhizhia, Sabtu (29/6/2024).
Baca Juga: 3 Ledakan Bom Terjadi di Nigeria Termasuk di Acara Pernikahan dan Pemakaman, 18 Orang Tewas
Serangan itu membuat tujuh orang tewas, termasuk anak-anak, dan 31 orang lainnya terluka.
Pejabat Ukriana pun mengungkapkan, secara keseluruhan, serangan Rusia ke berbagai tempat di negara itu pada Sabtu telah membuat 11 orang terbunuh dan 37 lainnya terluka.
“Kota dan masyarakat kami menderita setiap hari karena serangan Rusia,” kata Zelenskyy pada unggahannya di Telegram, dikutip dari BBC Internasional.
Namun, ia menambahkan bahwa ada acara untuk mengatasi kondisi saat ini.
Zelenskky mengatakan itu termasuk menghancurkan peluncur rudal Rusia, menyerangnya dengan persenjataan jarak jauh dan meningkatkan jumlah sistem pertahanan udara modern.
Ia mengunggah gambar dari Vilniansk, yang menunjukkan kawah besar di dekat bangunan yang membara, serta beberapa jasad tergeletak di tanah.
Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan dua rudal menghantam kota itu, merusak struktur sebuah toko dan bangunan tempat tinggal.
Kementerian Pertahanan Rusia sendiri belum mengomentari serangan itu secara terbuka.
Sekutu Barat Ukraina telah memasok negara itu dengan sejumlah besar senjata jarak jauh, termasuk rudal Scalp dari Prancis, Storm Shadows dari Inggris, dan ATACMS dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Tujuh Negara Perintahkan Warganya Tinggalkan Lebanon, Perang Makin Dekat antara Hizbullah dan Israel
AS juga telah memberikan sistem pertahanan Patriot kepada Ukraina.
Namun, aliran persenjataan dari AS sempat tertahan di awal 2024, setelah rancangan undang-undang (RUU) yang dibuat untuk memberikan bantuan militer lebih jauh diajukan ke Kongres AS.
RUU tersebut akhirnya disahkan pada April, dan sistem pertahanan udara serta rudal jarak jauh dari AS tiba di garis depan Ukraina pada bulan berikutnya.
Sumber : BBC International
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.