BEIRUT, KOMPAS.TV - Belum ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata dengan Israel terkait perang di Gaza. Hal ini diungkap seorang pejabat senior kelompok perlawanan Palestina Hamas, Osama Hamdan, Sabtu (29/6/2024).
Hamas menegaskan masih "bersikap positif" terhadap setiap usulan gencatan senjata yang mengakhiri perang, kata Hamdan dalam konferensi pers di Beirut.
Upaya para mediator Arab, yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata, sementara kedua belah pihak saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut.
Hamas mengatakan setiap kesepakatan harus mengakhiri perang dan membawa penarikan penuh Israel dari Gaza. Sementara, Israel mengatakan hanya akan menerima jeda sementara pertempuran hingga Hamas, yang memerintah Gaza sejak 2007, dihabisi.
Hamdan juga menyalahkan AS karena memberikan tekanan pada Hamas untuk menerima kondisi Israel.
"Sekali lagi, Hamas siap untuk bersikap positif terhadap setiap proposal yang memastikan gencatan senjata permanen, penarikan lengkap dari Jalur Gaza, dan kesepakatan pertukaran yang serius," kata Hamdan, merujuk pada kemungkinan pertukaran sandera yang ditahan di Gaza dengan warga Palestina di penjara Israel.
Ketika milisi yang dipimpin Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, Israel mengeklaim sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 orang disandera, menurut hitungan Israel.
Serangan balasan Israel sejauh ini telah membunuh hampir 38.000 orang, menurut kementerian kesehatan Gaza, dan membuat daerah pesisir yang padat penduduk tersebut dalam reruntuhan.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan sebagian besar yang tewas adalah warga sipil, mayoritas adalah anak-anak, perempuan, dan lansia.
Baca Juga: Tentara Israel Menyerah Hancurkan Hamas: Tak Bisa Dimusnahkan karena Sudah Berakar
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.