JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah Iran telah melaksanakan pemilihan presiden pada Jumat (28/6/2024) kemarin. Pemilu kali ini dipercepat karena kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter Mei lalu. Seharusnya, pemilu digelar pada 2025 mendatang.
Pemilu di negeri para mullah ini terbilang menarik dan sering jadi berita internasional. Salah satunya menyangkut figur yang berlaga.
Kali ini salah satu sosok yang dianggap garis keras, Mahmoud Ahmadinejad, untuk ketiga kalinya gagal berlaga karena dicoret oleh Dewan Wali Iran, yang dipimpim Ayatullah Ali Khamanei. Padahal lelaki yang dikenal bersahaja ini, pernah jadi presiden Iran periode 2005-2013.
Dunia pun pernah menyorotinya dan memberi stempel presiden Iran "garis keras" karena berbagai kebijakannya. Namun di balik tudingan kepadanya, lelaki kelahiran 1956 ini, dikenal sebagai sosok sederhana.
Baca Juga: Situasi Memanas, Ribuan Pejuang Proksi Iran Siap Gabung dengan Hizbullah untuk Perang Melawan Israel
Mengutip Kompas.com, Ahmadinejad lahir dengan nama Mahmoud Saborjhian. Ahmadinejad anak keempat dari tujuh bersaudara dari ayah Ahmad Saborjhian, seorang pandai besi.
Pada tahun 1957, ketika keluarganya pindah dari Aradan ke Teheran, nama keluarganya diubah menjadi Ahmadinejad.
Pendidikan Ahmadinejad dimulai di Teheran dan kemudian melanjutkan studi tinggi di bidang teknik sipil di Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) pada tahun 1976.
Aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa, Ahmadinejad bahkan terlibat dalam aksi demonstrasi selama Revolusi Iran (1978-1979).
Bergabung dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini, Ahmadinejad juga ikut serta dalam Perang Irak-Iran (1980-1988).
Setelah menyelesaikan tugasnya di milisi, Ahmadinejad melanjutkan pendidikan tingginya di IUST dan meraih gelar doktor dalam teknik dan perencanaan transportasi pada tahun 1986.
Sumber : Kompas.com, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.