Kompas TV internasional kompas dunia

Trump Sebut Biden Pengeluh pada Pidato Penutup, Merasa AS Tak Lagi Aman di Bawah Kuasa sang Lawan

Kompas.tv - 28 Juni 2024, 11:45 WIB
trump-sebut-biden-pengeluh-pada-pidato-penutup-merasa-as-tak-lagi-aman-di-bawah-kuasa-sang-lawan
Calon Presiden AS Donald Trump saat debat Biden vs Trump di Atlanta, Georgia, Jumat (28/6/2024) pagi WIB. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

ATLANTA, KOMPAS.TV - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus menyerang Presiden AS Joe Biden pada pidato penutup debat.

Debat Biden vs Trump dilakoni di Atlanta, Georgia, Jumat (28/6/2024) pagi WIB.

Pada pidato penutupnya, Trump menyebut Biden sebagai seorang pengeluh.

Baca Juga: Disebut Trump Penjahat, Biden Ungkit Pelecehan dan Hubungan Seks Lawannya dengan Artis Porno

Ia menegaskan, selama masa kekuasaan Biden, AS sudah tidak lagi aman.

“Seperti banyak politikus lainnya, orang ini adalah pengeluh. Ia mengatakan ingin melakukan ini, ingin melakukan itu, tetapi ia tak melakukan apa pun,” katanya.

“Ini membuat negara kita menjadi tidak aman, dengan membiarkan jutaan orang masuk ke sini,” katanya.

Trump menambahkan, militer AS tidak menghormati Biden, dan negara adidaya itu disebutnya terlihat bodoh dalam konflik luar negeri seperti yang terjadi di Afghanistan dan perang antara Israel-Hamas.

“Kita tak bisa menghentikan Israel, hal itu seharusnya sama sekali tak terjadi,” ujarnya.

Ia kembali menekankan, apa yang terjadi di Rusia, konflik Israel-Hamas dan Iran seharusnya tidak terjadi dan Biden tak bisa melakukan apa pun.

“Selama 3,5 tahun, kami hidup dalam neraka. Kita bisa melihat rakyat Palestina, dan orang lain membusuk di semua wilayah,” katamya.

Baca Juga: Trump Merasa Tak Bersalah atas Serangan ke Gedung Capitol, Biden: Ia yang Mendorongnya

Ia pun menekankan, semuanya menjadi bergejolak karena sudah tak ada lagi rasa hormat terhadap Biden, terhadap Presiden AS.

Trump menegaskan bahwa di bawah Biden, AS mengalami kejatuhan.

Ia pun berjanji jika dirinya kembali berkuasa, maka AS akan bangkit lagi.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x