Kompas TV internasional kompas dunia

Trump Merasa Tak Bersalah atas Serangan ke Gedung Capitol, Biden: Ia yang Mendorongnya

Kompas.tv - 28 Juni 2024, 11:03 WIB
trump-merasa-tak-bersalah-atas-serangan-ke-gedung-capitol-biden-ia-yang-mendorongnya
Debat Joe Biden vs Donald Trump di Atlanta, Georgia, Jumat (28/6/2024) pagi WIB. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

ATLANTA, KOMPAS.TV - Eks Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merasa tak bersalah atas serangan ke Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

Hal tersebut diungkapkannya pada debat perdana melawan Presiden AS Joe Biden.

Debat Biden vs Trump sebelum pemilihan presiden AS itu dilangsungkan di Atlanta, Georgia, Jumat (28/6/2024).

Baca Juga: Biden Sebut Hamas Harus Dihancurkan, Trump: Israel yang Ingin Terus Perang!

Trump merasa dirinya tak bersalah ketika para pendukungnya menyerang ke Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

Banyak pihak yang menegaskan Trump telah memprovokasi pendukungnya sehingga serangan tersebut terjadi.

Serangan tersebut terjadi setelah Trump menegaskan dirinya dicurangi setelah kalah dalam pemilihan Presiden AS 2020.

“Saya tak pernah mengatakan itu ke semua orang (provokasi menyerang Gedung Capitol). Saya mengatakan untuk (protes) secara damai dan patriotik,” katanya.

Ia bahkan mengatakan bahwa Nancy Pelosi, yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPR AS, mengaku bertanggung jawab atas hal itu.

Trunp merujuk pada rekaman video yang dirilis Rumah Republikan di mana Pelosi menyalahkan dirinya karena tak memobilisasi garda nasional, pasukan militer cadangan AS.

“Ia mengatakan ‘oh, tidak saya bertanggung jawab atas hal ini’,” ujar Trump mengikuti ucapan Pelosi.

Trump mengatakan dirinya telah menawarkan untuk menurunkan 10.000 personel garda nasional, namun ditolak oleh Pelosi, dan juga Wali Kota DC.

Baca Juga: Trump Ejek Biden di Debat Perdana: Seluruh Dunia Bergejolak di Bawah Kuasanya

Namun, Biden membantah pembelaan diri Trump, dan mengatakan sang miliarder telah mendorong agar kerusuhan terjadi.

“Ia berdiri di sana selama tiga jam, dengan wakil presiden dan sejumlah koleganya dari Republikan meminta sesuatu agar itu dihentikan dan diakhiri,” katanya.

“Tetapi, ia malah berbicara kepada orang-orang ini untuk menjadi patriot dan panutan bagi Amerika,” sambungnya.


 

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x