YERUSALEM, KOMPAS.TV - Militer Israel hari Selasa (25/6/2024) mengakui telah melakukan serangan udara kemarin malam di Gaza City, yang menewaskan anggota keluarga dari pemimpin kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, termasuk saudara perempuannya.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan jet tempurnya menghantam dua bangunan di kamp pengungsi Beach dan lingkungan Al-Daraj di Gaza City, yang diklaim digunakan Hamas.
Pernyataan militer Israel juga menyebut bahwa serangan tersebut ditujukan kepada anggota Hamas yang terlibat dalam serangan pada 7 Oktober di lokasi-lokasi Israel di sekitar Gaza, dan yang menahan tawanan Israel di Gaza.
Pernyataan tersebut mengklaim serangan dilakukan dengan menggunakan "amunisi presisi" dan berdasarkan informasi aktivitas intelijen.
Meskipun pernyataan tentara Israel tidak menyebutkan serangan udara tersebut menewaskan anggota keluarga Haniyeh, Radio Tentara Israel melaporkan bahwa pernyataan tersebut mengacu pada serangan yang menewaskan anggota keluarganya.
Menurut sumber medis, setidaknya 10 anggota keluarga Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di rumah mereka di kamp pengungsi Beach, bagian barat Gaza City.
Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Shati di Gaza, Saudara Perempuan Pemimpin Hamas Tewas
Pada 10 April lalu, Haniyeh kehilangan tiga putranya serta cucunya dalam serangan udara Israel yang menghantam mobil mereka di kamp Beach.
Pertahanan Sipil Palestina menyatakan timnya sejauh ini telah mengevakuasi jenazah 13 orang yang tewas dalam serangan udara Israel di dua sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan dan sebuah rumah di Gaza City.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional atas ofensif brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan Hamas.
Hampir 37.700 warga Palestina telah tewas di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 86.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan perang Israel, hamparan luas Gaza kini dalam kehancuran di tengah blokade ketat terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida dan sedang menjalani persidangan di Mahkamah Internasional ICJ yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah bagian selatan, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diserang pada 6 Mei.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.