YERUSALEM, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia hanya akan menerima sebagian kesepakatan gencatan senjata yang tidak akan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 8 bulan di Gaza.
Pernyataan ini semakin menimbulkan keraguan terhadap kelangsungan proposal gencatan senjata yang didukung oleh Amerika Serikat (AS).
Seperti dikutip dari The Associated Press, Netanyahu mengatakan kesiapannya untuk membuat kesepakatan parsial yang memulangkan sebagian dari 120 sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
Baca Juga: Demo Solidaritas Untuk Palestina
“Namun kami berkomitmen untuk melanjutkan perang setelah jeda, untuk menyelesaikan tujuan melenyapkan Hamas,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Komentarnya pada Minggu malam muncul di saat yang sensitif ketika Israel dan Hamas tampaknya semakin menjauh tentang bagaimana kesepakatan gencatan senjata akan dilaksanakan.
Lebih dari itu, bahkan para pemimpin Israel semakin memberi isyarat bahwa perang dengan kelompok militan Lebanon, Hizbullah, bisa jadi akan menjadi perang berikutnya.
Rencana gencatan senjata tiga tahap di Gaza akan menghasilkan pembebasan sandera yang tersisa dengan imbalan ratusan warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel. Hamas menegaskan pihaknya tidak akan melepaskan sandera yang tersisa kecuali ada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Israel melancarkan perang setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, di mana milisi menyerbu Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang.
Baca Juga: 6 Warga Palestina Tewas Usai Serangan Militer Israel Menghantam Kamp Pengungsian
Sejak itu, serangan darat dan pengeboman Israel telah menewaskan lebih dari 37.600 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut.
Kritik internasional semakin meningkat atas kampanye Israel ketika warga Palestina menghadapi kelaparan yang meluas. Perang ini sebagian besar telah memutus aliran makanan, obat-obatan dan barang-barang kebutuhan pokok ke Gaza, yang kini sepenuhnya bergantung pada bantuan.
Mahkamah Agung PBB menyimpulkan ada “risiko genosida” di Gaza – tuduhan yang dibantah keras oleh Israel.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.