NEW YORK, KOMPAS.TV - Pernyataan keras diungkapkan Iran terkait perang Israel dengan Hizbullah, dengan menyebut milisi Lebanon itu mampu melindungi diri dan negaranya sendiri.
Bahkan Iran menegaskan Hizbullah bakal membuat Israel menjadi pecundang terbesar jika perang keseluruhan antara kedua belah pihak terjadi.
Hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan Misi Iran di PBB, Jumat (21/6/2024).
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Mulai Pulang Hari Ini, Hati-Hati Bawa Air Zamzam
Pernyataan Iran itu muncul setelah adanya ketakutan serangan besar Israel ke Lebanon berlanjut.
“Keputusan apa pun yang diambil oleh rezim pendudukan Israel untuk menyelamatkan diri dapat menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam perang baru, yang konsekuensinya adalah kehancuran infrastruktur Lebanon serta wilayah pendudukan tahun 1948,” bunyi pernyataan tersebut dilansir dari Al-Jazeera.
“Tak diragukan lagi, perang ini akan memiliki pecundang terbesar, yang mana adalah rezim Zionis. Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, memiliki kemampuan membela dirinya sendiri dan Lebanon, mungkin waktunya untuk penghancuran rezim yang taak sah ini sudah tiba,” tambahnya.
Israel sendiri telah mengeluarkan ancaman kepada Hizbullah, yang dibekingi oleh Iran melalui Menteri Luar Negeri Israel Katz.
Ia mengatakan Israel akan segera mengambil keputusan yang diperlukan untuk mengonfrontasi Hizbullah.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada pekan ini mengatakan jika militer Israel ingin berperang dengan Lebanon, kelompoknya akan menggunakan roket dan drone untuk mengenai target di seluruh Israel.
Ia memperingatkan bahwa Hizbullah akan berperang, tanpa batasan, tanpa bantuan dan tanpa pengekangan.
Nasrallah bahkan melebarkan batasannya ke negara kecil anggota Uni Eropa (UE) Siprus.
Baca Juga: TikTok Jadi Cara Gerilywan Pemberontak Kolombia Rekrut Remaja, Postingannya Kian Banyak
Ia mengatakan pihaknya menerima informasi bahwa Israel melakukan latihan militer di Siprus untuk menyimulasikan selatan Lebanon.
Nasrallah juga menambahkan Israel berencana menggunakan bandara dan pangkalan di Siprus untuk tujuan militer jika infrastruktur menjadi target dalam perang.
“Membuka bandara Siprus, dan pangkalan untuk Israel demi menyerang Lebanon berarti bahwa Pemerintah Siprus telah menjadi bagian dari perang, dan perlawanan akan menghadapi siapa saja yang menjadi bagian dari perang,” tuturnya.
Siprus sendiri menegaskan ancaman Nasrallah tak berdasar, dan mengatakan negara kepulauan di Laut Mediterania itu memiliki hubungan bagus dengan Lebanon.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.