BEIRUT, KOMPAS.TV - Peringatan keras dikeluarkan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah kepada negara Eropa, Sipurs, di tengah ketegangan dengan Israel.
Nasrallah mengancam Sipurs pada Rabu (19/6/2024), bahwa pihaknya akan menyerang negara Uni Eropa itu jika membantu Israel ketika pecah perang antara Israel dan Lebanon.
“Siprus juga akan menjadi bagian perang ini jika membuka bandara dan markas untuk tentara Israel,” katanya dikutip dari CNN Internasional.
Baca Juga: Putin dan Kim Jong-Un Tandatangani Kerja Sama Hadapi Lawan, Disebut Paling Kuat Usai Perang Dingin
Pernyataan Nasrallah itu dikeluarkan saat dirinya berbicara di TV, dan hanya beberapa hari setelah Israel memperingatkan Hizbullah atas perang besar-bersaran, dan hal itu semakin dekat.
Ini menjadi pertama kalinya Hizbullah memberikan ancaman ke Siprus, negara yang berada di Laut Mediterania, dan hanya berjarak 200km dari Lebanon.
Siprus juga sudah menjalani latihan militer gabungan dengan Israel sejak 2014, hingga tahun lalu.
Selain itu, ancaman ini juga menjadi bagian dari respons mengerikan, atas peringatan Israel yang membuat kelompoknya bertekad mengguncang pilar-pilar Israel jika perang dilakukan di Lebanon.
Ketegangan antara Hizbullah dan Israel terus meningkat sejak serangan Hamas ke selatan Israel, serta soperasi militer Israel ke Hamas pada 7 Oktober lalu.
Pada beberapa pekan terakhir, serangan melewati perbatasan antara Hizbullah dan Israel terus meningkat.
Hal itu juga menimbulkan kekhawatiran prospek bakal meletuskan perang berskala besar.
Prospek terjadinya perang muncul, setelah Hizbullah menayangkan video yang diambil dari drone yang memperlihatkan warga sipil dan lokasi militer, di salah satu kota terbesar Israel, Haifa.
Baca Juga: Wapres Filipina Mundur dari Kabinet Marcos, Aliansi Gagal?
Video itu membuat Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz memperingatkan bakal adanya perang besar-besaran.
Ia juga menyerukan bahwa Hizbullah akan dihancurkan, dan Lebanon bakal dikalahkan.
Nasrallah sendiri menyebut video tersebut sebagai bukti kian meningkatnya kemampuan mereka dalam mengumpulkan intelijen.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.