BERLIN, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berkompromi dengan rezim Vladimir Putin untuk mengakhiri perang. Zelenskyy menuduh pasukan Rusia di bawah Putin telah melakukan kejahatan perang sehingga harus diadili.
Hal tersebut disampaikan Zelenskyy saat berbicara di podium parlemen Jerman, Selasa (11/6/2024). Zelenskyy mengunjungi Berlin untuk mendatangi konferensi yang membahas penggalangan dukungan untuk pembangunan kembali Ukraina.
Baca Juga: 90 Negara Diklaim Bakal Hadir dalam KTT Perdamaian Ukraina di Swiss, Rusia Disebut Bakal Absen
"Mereka yang memulai perang harus dimintai pertanggungjawaban. Mereka harus diadili untuk setiap kejahatan perang yang dilakukan," kata Zelenskyy dikutip DW.
"Ketika Putin mulai membakar kota-kota kami, ketika ia melakukan pembunuhan alih-alih kesepakatan dan kontrak, waktu kompromi telah berakhir."
Zelenskyy menuduh Rusia mengincar negara-negara Eropa lain setelah Ukraina. Sang presiden juga menuduh Rusia berupaya memecah-belah Ukraina supaya kalah perang.
Selain itu, Zelenskyy menyanjung Jerman yang menjadi pemasok bantuan militer Ukraina terbesar kedua setelah Amerika Serikat (AS).
"Putin akan kalah dalam perang ini. Kami tidak akan membiarkan Rusia yang tak peduli nyawa manusia terus melaju di Eropa," kata Zelenskyy.
Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Perang ini dimulai saat Rusia meluncurkan invasi berskala-penuh ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Baca Juga: Zelenskyy Tegaskan Ukraina Akui Palestina: Kami Tidak Punya Standar Ganda
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.