SEOUL, KOMPAS.TV - Militer Korea Selatan atau Korsel pada Senin (10/6/2024), mendeteksi tanda-tanda Korea Utara (Korut) mulai pasang pengeras suara di sepanjang perbatasan yang dijaga ketat.
Ini terjadi sehari setelah Korea Selatan memutar siaran propaganda anti-Pyongyang melalui pengeras suara mereka untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, sebagai bagian dari perang psikologis ala Perang Dingin.
Korea Selatan melanjutkan siaran pengeras suara pada Minggu sebagai balasan atas tindakan Korea Utara yang mengirim lebih dari 1.000 balon berisi sampah dan kotoran dalam beberapa minggu terakhir.
Korea Utara menyebut kampanye balon mereka sebagai respons terhadap kelompok sipil Korea Selatan yang menggunakan balon untuk menyebarkan selebaran propaganda anti-Korea Utara melintasi perbatasan.
Pyongyang sangat sensitif terhadap kritik luar terhadap kepemimpinan otoriter Kim Jong Un. Perang balas dendam menggunakan pengeras suara dan balon ini memperdalam ketegangan antara kedua Korea, sementara pembicaraan tentang ambisi nuklir Korea Utara tetap terhenti.
Dalam pembicaraan perencanaan nuklir terbaru di Seoul, pejabat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan meninjau panduan yang tidak diungkapkan yang memetakan strategi pencegahan nuklir mereka untuk menghadapi ancaman yang meningkat dari Korea Utara. Mereka juga membahas penguatan latihan militer gabungan yang melibatkan aset strategis AS, kata peserta dalam konferensi pers.
Cho Chang-rae, wakil menteri pertahanan Korea Selatan untuk kebijakan, dan Vipin Narang, pejabat sementara asisten menteri pertahanan AS untuk kebijakan luar angkasa, menolak memberikan komentar spesifik ketika ditanya tentang ancaman yang ditimbulkan oleh aktivitas balon Korea Utara.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan tidak segera mengomentari jumlah pengeras suara Korea Utara yang dipasang atau lokasi spesifik di sepanjang perbatasan tempat mereka terdeteksi. Mereka mengatakan pengeras suara tersebut masih hening pada Senin sore, (10/6) kemarin.
Pada Minggu, Korea Selatan mengaktifkan pengeras suara mereka untuk siaran awal ke Korea Utara, yang dilaporkan termasuk berita, kritik terhadap pemerintah Korea Utara, dan musik pop Korea Selatan.
Baca Juga: Balasan Balon Sampah, Korea Selatan Siarkan Enaknya Demokrasi ke Korea Utara via Pengeras Suara
Beberapa jam kemudian, saudara perempuan Kim yang berpengaruh memperingatkan bahwa Korea Selatan telah menciptakan pendahuluan untuk situasi yang sangat berbahaya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.