GAZA, KOMPAS.TV - Operasi pembebasan empat sandera Israel di kamp pengungsian Nuseirat, Sabtu (8/6/2024) lalu menuai berbagai kecaman. Serangan ini menewaskan setidaknya 274 orang Palestina, termasuk 64 anak-anak.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan jenazah korban serangan Israel terus berdatangan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa. Israel pun dilaporkan terus menggempur area tengah Gaza usai operasi pembebasan sandera.
Otoritas Israel mengklaim berhasil membebaskan empat sandera dalam serangan ini. Hamas mengklaim tiga sandera tewas akibat serangan Israel di Nuseirat. Namun, Tel Aviv membantah klaim tersebut.
Baca Juga: Benny Gantz Mundur dari Kabinet Perang Israel, Sempatkan Serang Netanyahu atas Pertempuran di Gaza
Kementerian Luar Negeri RI mengecam serangan Israel ke Nuseirat yang membunuh ratusan warga Palestina. Jakarta pun mendesak gencatan senjata permanen yang segera untuk mengakhiri perang Israel di Gaza.
"Indonesia mengecam keras kebiadaban berulang yang dilakukan Israel di Gaza termasuk di Kamp Nuseirat," demikian pernyataaan Kementerian Luar Negeri RI via X.
Sementara itu, pejabat tinggi urusan kebijakan luar negeri Eropa, Josep Borrel mengutuk Israel dan menyebutnya melakukan "pembantaian" di Nuseirat. Otoritas Norwegia jug mengecam "pembantaian ini."
"Laporan dari Gaza tentang terjadinya lagi pembantaian warga sipil tidak bisa diterima. Kami mengutuk ini dalam artian paling keras," kata Borrell.
Sejak 7 Oktober 2023 lalu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan serangan Israel di Gaza telah membunuh setidaknya 37.084 jiwa, termasuk lebih dari 15.000 anak-anak.
Lebih dari 84.494 orang juga terluka akibat serangan Israel. Lebih dari 10.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: Korban Tewas Palestina Dibunuh Militer Israel Tembus 37.000 Jiwa, 283 Warga Terbunuh 24 Jam terakhir
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.