GAZA, KOMPAS.TV - PBB mengkritik pihak dan negara yang bersuka cita atas pembebasan empat sandera Israel dengan menyebut mereka memiliki standar ganda.
Pelapor Khusus PBB Balakrishnan Rajagopal menuduh mereka telah bias terhadap serangan Israel ke Gaza yang berujung kematian ratusan rakyat Palestina di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza.
Ia menilai negara-negara tersebut sudah melupakan ratusan warga Palestina yang tewas akibat hal itu.
Baca Juga: Drastis, Macron Berniat Bubarkan Parlemen Prancis Usai Sekutunya Kalah dari Partai Sayap Kanan
“Negara-negara yang merayakan pembebasan empat sandera Israel tanpa mengatakan apa pun mengenai ratusan warga Palestina yang terbunuh, dan ribuan lainnya ditahan sewenang-wenang oleh Israel, telah kehilangan kredibilitas selama beberapa generasi dan tak pantas menjadi anggota badan hak asasi manusia PBB,” tulisnya di media sosial X dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (9/6/2024).
Sebelumnya, tentara Israel mengumumkan telah melancarkan serangan ke sejumlah lokasi di bagian tengah Gaza.
Mereka juga mengatakan telah sukses membebaskan empat sandera Israel hidup-hidup dari dua tempat berbeda.
Menurut pejabat Amerika Serikat (AS), unit militer AS di Israel telah membantu upaya menyelamatkan sandera.
Kantor Media Hamas di Gaza mengungkapkan setidaknya 210 warga Palestina terbunuh karena serangan dan operasi penyelamatan sandera Israel pada Sabtu (8/6/2024).
Selain itu, juga melukai lebih dari 400 orang, dalam serangan udara yang menargetkan kamp pengungsi Nuseirat, area Deir al-Balah, Al-Bureij dan Al Maghazi.
Baca Juga: Benny Gantz Mundur dari Kabinet Perang Israel, Sempatkan Serang Netanyahu atas Pertempuran di Gaza
Israel terus melanjutkan serangan ke Gaza dengan dalih membalas serangan Hamas pada 7 Oktober, meski Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang memerintahkan gencatan senjata secepatnya.
Kementerian Kesehatan Hamas mengungkapkan serangan Israel telah membunuh lebih dari 36.900 orang di Gaza, yang kebanyakan perempuan dan anak-anak.
Selain itu, lebih dari 83.500 warga Gaza juga terluka karena serangan Israel.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.