JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengecam tindakan warga sipil Israel yang menyerbu Masjid Al Aqsa, Palestina.
Serbuan warga sipil Israel itu terjadi dalam perayaan Flag March pada hari Rabu (5/6/2024) lalu.
"Indonesia mengecam penyerbuan ke masjid Al Aqsa oleh ratusan pemukim Israel pada saat perayaan Flag March," bunyi pernyataan resmi Kemlu RI, Jumat (7/6/2024), dalam unggahan di X
Kemlu menyatakan, penyerangan yang dilakukan warga Israel ke Masjid Al Aqsa adalah tindakan provokatif dan menyakiti perasaan umat muslim dunia.
Maka dari itu, Indonesia mendesak segala pelanggaran dan kekerasan yang dilakukan oleh Israel harus dihentikan.
"Tindakan ini provokatif dan menyakiti perasaan umat muslim sedunia," kata Kemlu.
"Semua pelanggaran dan kekerasan yang dilakukan oleh Israel, termasuk di Gaza, harus segera dihentikan," demikian pernyataan tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, ribuan warga Israel melakukan Pawai Bendera atau Flag March melewati wilayah Yerusalem Timur yang diduduki, Rabu (5/6/2024).
Baca Juga: Hizbullah Klaim Berhasil Serang Sistem Pertahanan Iron Dome Israel
Sejumlah warga Israel tersebut dilaporkan menyerang warga Palestina dan meneriakkan slogan-slogan rasis, sebagai bagian dari demonstrasi tahunan yang menandai pendudukan Israel atas kota tersebut.
Rekaman yang dibagikan oleh jurnalis lokal menunjukkan pria muda dan remaja meneriakkan, “Matilah orang Arab!” dan “Semoga desa kalian terbakar!”.
Pawai tersebut berlangsung di tengah ketegangan yang meningkat karena Israel melanjutkan perangnya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 36.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas Palestina.
Para warga tersebut tampak menari dan mengibarkan bendera Israel di seluruh kota. Mereka juga membawa tulisan-tulisan yang mencela Pengadilan Internasional (ICJ), pengadilan tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah.
Yerusalem Waqf, otoritas Islam yang mengawasi kompleks Masjid Al-Aqsa, mengatakan lebih dari 1.100 warga Israel memasuki situs tersebut, yang dikenal oleh umat Muslim sebagai al-Haram al-Sharif (Tempat Suci Mulia) dan oleh umat Yahudi sebagai Temple Mount.
Menurut laporan dari Al Jazeera, pawai tahun ini lebih banyak kekerasan daripada tahun-tahun sebelumnya.
Israel menurunkan 3.000 petugas polisi ke pawai tersebut dan mendesak para demonstran untuk “menghindari kekerasan fisik atau verbal”.
Baca Juga: Senior Kabinet Perang Israel Akan Mundur karena Netanyahu Tidak Berikan Rencana Gaza Pasca Perang
Sumber : Kompas TV/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.