Kompas TV internasional kompas dunia

Mediator Qatar Desak Posisi yang Jelas dari Israel dan Hamas untuk Gencatan Senjata di Gaza

Kompas.tv - 4 Juni 2024, 22:38 WIB
mediator-qatar-desak-posisi-yang-jelas-dari-israel-dan-hamas-untuk-gencatan-senjata-di-gaza
Warga Palestina berjalan melewati kehancuran setelah serangan udara dan darat Israel di Jebaliya, Jalur Gaza utara, Kamis, 30 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

DOHA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, menyatakan bahwa Doha telah menyampaikan proposal gencatan senjata Israel kepada Hamas yang mencerminkan posisi yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, namun belum menerima "persetujuan konkret" dari kedua belah pihak.

Al-Ansari menekankan pentingnya adanya posisi yang jelas dari kedua belah pihak, dengan beberapa anggota kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengancam untuk mundur dari pemerintahan atas proposal tersebut.

"Kami menunggu posisi Israel yang jelas yang mewakili seluruh pemerintah sebagai respons terhadap proposal Gaza AS," kata Al-Ansari dalam konferensi pers dikutip dari Al Jazeera.

"Kami sudah melihat pernyataan dari menteri Israel yang tidak memberi kami banyak keyakinan akan adanya posisi yang bersatu di Israel atas proposal yang saat ini ada di meja," tambahnya.

"Kami juga melihat bahwa ada momentum positif yang sedang terbangun di kedua belah pihak."

Baca Juga: Militer Israel Umumkan 4 Tawanan Tewas di Gaza, Netanyahu Tetap Tolak Usulan Gencatan Senjata

Qatar, yang telah menjadi mediator di Gaza antara Israel dan Hamas, menekankan pentingnya ada posisi yang jelas dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

"Kesepakatan gencatan senjata harus segera mengakhiri penderitaan panjang semua orang di Gaza dan para sandera serta keluarga mereka, dan memberikan peta jalan untuk gencatan senjata permanen dan mengakhiri krisis," ujar Al-Ansari.

Qatar mengatakan bahwa mereka masih menunggu untuk mencapai bahasa yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang lainnya.

Israel kemudian melakukan balasan dengan melancarkan operasi militer di Jalur Gaza, yang kemudian menewaskan lebih dari 36.400 orang di wilayah kantong Palestina itu. 

Hingga saat ini, proposal gencatan senjata terus diusahakan namun belum juga disepakati oleh Hamas dan Israel.

Baca Juga: Gedung Putih dan Netanyahu Saling Bantah Soal Proposal Gencatan Senjata di Gaza, Makin Panas


 

 



Sumber : Al Jazeera



BERITA LAINNYA



Close Ads x