GAZA, KOMPAS.TV - Serbuan Israel ke Rafah membuat Save The Children bersuara dan menyerukan tindakan mendesak untuk melindungi warga sipil di Rafah.
Yayasan perlindungan anak-anak tersebut menegaskan saat ini sudah tak ada tempat aman untuk anak-anak di Gaza.
Serangan ke Rafah terjadi, hanya beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan militer ke Rafah.
Baca Juga: Uni Eropa Sanksi Gubernur Rusia, Dituduh Pasok Senjata ke Korea Utara
Setidaknya 66 orang tewas, dan ratusan lainnya terluka, termasuk anak-anak, sejak pengeboman terus menerus di Rafah.
Kementerian Kesehatan Gaza dan PBB, mengungkapkan pada serangan Israel di Rafah pada Selasa (28/5/2024), setidaknya menewaskan 21 orang termasuk anak-anak dan perempuan.
Dalam siaran pers-nya, Country Director Save The Children di Wilayah Pendudukan Palestina Xavier Joubert mempertanyakan para pemimpin dunia.
Ia menegaskan bukti apa lagi yang dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang aman untuk anak-anak dan keluarga di Gaza.
Save the Children termasuk di Indonesia juga menyerukan tindakan mendesak dan dan segera untuk melindungin warga sipil di Rafah, dan seluruh Gaza.
Save The Children Indonesia juga mengapresiasi langkah cepat dan strategis yang dilakukan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri RI.
“Save the Children Indonesia menyerukan gencatan senjata segera dan secara permanen agar tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban dari kejadian ini,” tutur Chief (Interim) Advocacy, Campaign, Communication and Media Save The Children Tata Sudrajat lewat pesan tertulisnya, Sabtu (1/6/2024).
Baca Juga: Donald Trump Trending di Media Sosial China Usai Dinyatakan Bersalah, Banyak yang Mengejeknya
“Kami sangat menghargai langkah cepat yang dilakukan oleh Ibu Retno selaku Menteri Luar Negeri RI, di mana beliau mendesak negara-negara Eropa untuk mendorong implementasi Two State Solution, di mana salah satunya adalah gencatan senjata segera dan gencatan senjata permanen,” ujarnya.
Israel sendiri terus mendapat tekanan dunia untuk segera menghentikan serangan di Rafah.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahkan telah menawarkan proposal perdamaian agar perdamaian segera tercapai di Gaza.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.