BEIJING, KOMPAS.TV - Eks Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump trending di media sosial China usai dinyatakan bersalah atas dakwaan yang menderanya.
Trump menjadi eks Presiden AS pertama yang dinyatakan bersalah atas kasus kriminal, Kamis (30/5/2024).
China sendiri memang sejak lama memposisikan diri bertentangan dengan AS khususnya untuk sistem politik demokrasi.
Baca Juga: Rusia Murka Ukraina Diizinkan Menyerang dengan Senjata Barat: NATO Sengaja Memanaskan Eskalasi
Selama berbulan-bulan, propaganda China telah membuat upaya menggunakan persidangan Trump untuk memperkuat narasi Beijing dalam kemunduran AS.
Mereka juga menyebut perjuangan hukum yang dilakukan Trump selama berbulan-bulan sebagai contoh utama polarisasi dan disfungsi politik Amerika.
Sejak Jumat (31/5/2024), berita soal Trump dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan terkait kasus uang tutup mulut membuat media sosial negara itu ramai.
Dikutip dari CNN Internasional, di media sosial Weibo, dakwaan Trump menjadi trending, bahkan dilihat 120 juta orang pada Jumat siang.
Banyak yang mengejek AS dan persidangan Trump pada postingannya.
“Pendukung Trump, cepatlah dan mobilisasi, menyerbu Capitol,” bunyi komentar dari postingan berita Xinhua.
“Sepertinya pada 2024, perang sipil di Amerika bukanlah mimpi,” kata seorang blogger yang memiliki 4 juta pengikut
Di bawah Xi Jinping, platform media sosial China semakin didominasi oleh suara-suara nasionalis dan anti-Amerika.
“Meski ia bersalah, ia masih bisa mencalonkan diri sebagai presiden. Seorang kriminal bisa menjadi presiden, ini merupakan aspek menggelikan dari demokrasi Barat,” kata seorang netizen China.
Baca Juga: Ancaman Presiden Filipina, Klaim Perang di Laut China Selatan Bakal Dimulai jika Hal Ini Terjadi
Mantan pemimpin redaksi media Pemerintah China Global Times, Hu Xijin juga ikut bersuara.
“Secara alami, warga China telah menyaksikan tontonan itu rasa geli,” katanya di Weibo.
“Inilah yang dikhawatirkan semua orang. Pertama, apakah Trump bakal masuk penjara? Kedua, apakah ia masih bisa mencalonkan presiden?” ucapnya.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.