MOSKOW KOMPAS.TV - Rusia murka dengan sikap negara Barat dan NATO yang mengizinkan Ukraina menyerang wilayah negara Vladimir Putin itu dengan senjata mereka.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengizinkan Ukraina untuk menyerang target di wilayah Rusia dengan senjata mereka.
Meski begitu, serangan yang diizinkan tersebut hanya untuk sekitar wilayah Kharkiv.
Baca Juga: Biden Minta Hamas Menerima Proposal Perdamaian Israel: Waktunya Menghentikan Perang
Langkah AS itu pun diikuti Jerman yang mengizinkan senjata digunakan militer Ukraina untuk menyerang target di dalam Rusia.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pun bersuara atas reaksi negara Barat dan NATO tersebut.
Dikutip dari BBC Internasional, Jumat (31/5/2024), Peskov mengatakan negara NATO, khususnya AS dan sejumlah negara Eropa lainnya telah memasuki babak baru memanaskan tensi eskalasi, dan mereka melakukannya dengan sengaja.
“Mereka berada dalam segala cara memprovokasi Ukraina untuk meneruskan perang yang tidak masuk akal ini,” kata Peskov.
Pasukan Rusia telah mendapatkan peningkatan di wilayah Kharkiv pada beberapa pekan terakhir, setelah seranganan mengejutkan di wilayah itu.
Inggris dan Prancis sendiri telah mensinyalkan mengikuti jejak AS dan Jerman untuk meringankan pelarangan penggunaan senjata mereka oleh militer Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.
Baca Juga: Rusia Ungkap AS dan Barat Sudah Kirim Hampir Rp 4.200 Triliun ke Ukraina Sejak Awal Konflik
Rusia sendiri mengklaim bahwa mereka telah mendorong pasukan Ukraina hingga 9 km dari perbatasan di wilayah Kharkiv.
Mereka menambahkan telah mengontrol perbukitan di dekat Desa Lyptsi.
Kharkiv sendiri berjarak 30 km sedikit lebih jauh dari perbatasan Rusia.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.