WASHINGTON, KOMPAS TV - Pesan kontroversial dari mantan calon presiden AS, Nikki Haley, pada sebuah bom Israel yang ditujukan untuk Gaza telah memicu kecaman luas dari berbagai kelompok dan aktivis hari Kamis, 30/5/2024.
Selama kunjungan ke Israel, Haley menulis "Habisi Mereka!" pada sebuah peluru artileri, dan menggambar hati dengan tulisan "America (Loves) Israel Always!"
Mantan duta besar AS untuk PBB itu menyatakan dukungannya untuk perang Israel di Gaza dua hari setelah lebih dari 40 warga Palestina tewas dalam serangan udara di tenda-tenda kamp pengungsi di Rafah.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) hari Rabu, 29/5/2024, waktu Washington, langsung menghujani Haley dengan hujatan atas apa yang mereka sebut sebagai aksi cari muka.
"Hanya seorang rasis anti-Palestina genosida yang bisa menulis 'habisi mereka' pada jenis peluru artileri yang sama yang digunakan pemerintah Israel untuk membantai warga Palestina yang tidak bersalah selama berbulan-bulan," kata Direktur Urusan Pemerintah CAIR, Robert McCaw, dalam sebuah pernyataan.
Kelompok HAM Amnesty International juga mengecam Haley karena menandatangani peluru artileri Israel dengan pesan kontroversial tersebut, "Konflik bukan tempat untuk aksi konyol. Konflik memiliki aturan. Warga sipil harus dilindungi," kata kelompok tersebut di X.
Omar Suleiman, seorang sarjana Islam Amerika dan aktivis hak sipil, juga mengecam Haley atas tindakannya, "Sementara orang Amerika menyaksikan Israel membakar Gaza hidup-hidup, dan anak-anak Palestina dipenggal, Nikki Haley menulis catatan cinta pada bom yang dijatuhkan di warga sipil. Biarkan dunia menyaksikan kebejatan moralmu," kata Suleiman di X.
Tindakan Haley terjadi selama tur dengan Danny Danon, mantan duta besar Israel untuk PBB, yang kemudian membagikan foto kunjungan mereka di X.
Baca Juga: Siapa Nikki Haley? Bacapres Gagal AS yang Tulis 'Habisi Mereka' di Peluru Israel
Aktivitas penandatanganan peluru Haley terjadi saat Israel sedang melakukan ofensif militer yang menghancurkan di Gaza yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina, sekitar 15.000 di antaranya anak-anak.
Berbicara kepada wartawan, Haley tidak menunjukkan rasa kemanusiaan, mengkritik pemerintahan Joe Biden karena sementara waktu menahan senjata sebagai cara untuk mencegah serangan Israel di kota Rafah di selatan Gaza, dan mengarahkan kritik kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang mengupayakan surat penangkapan Netanyahu, dan Mahkamah Internasional (ICJ), yang sedang mempertimbangkan tuduhan genosida terhadap Israel.
"Apa yang perlu dipahami Amerika adalah jika Israel melawan musuh kita, bagaimana mungkin kita tidak membantu mereka," kata Haley, yang pesan di amunisi tank Israel juga menyertakan kata-kata "America loves Israel".
"Cara pasti untuk tidak membantu Israel adalah dengan menahan senjata. Cara pasti untuk tidak membantu Israel adalah dengan memuji ICC, ICJ, atau siapa pun yang mengutuk Israel daripada mengutuk apa yang terjadi," kata Haley dingin.
"Amerika perlu melakukan apa pun yang dibutuhkan Israel dan berhenti memberitahu mereka cara berperang. Anda adalah teman atau bukan teman."
Menurut seorang aktivis perdamaian Israel, Alon-Lee Green, Haley juga datang ke permukiman ilegal di Tepi Barat, yang tidak diakui hukum internasional.
"Wahai orang-orang Amerika, Nikki Haley mengunjungi kami hari ini: dia pergi ke permukiman Tepi Barat dan kemudian menandatangani bom dengan tulisan 'habisi mereka'. Sangat menjijikkan," tulis Green.
"Bisakah kalian mengambilnya kembali? Kami sudah punya satu [Itamar] Ben-Gvir [menteri keamanan nasional Israel] dan tidak membutuhkan politikus yang mempromosikan kematian dari negara kalian juga. Terima kasih!" kata Green.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.