PORT MORESBY, KOMPAS.TV - Pasangan suami istri selamat usai terpendam selama tiga hari dalam insiden bencana tanah longsor di Papua Nugini.
Pemerintahan Papua Nugini mengungkapkan, lebih dari 2.000 orang terkubur di bawah tanah dan puing-puing rumah.
Hujan deras yang mengguyur Provinsi Enga pada Senin (27/5/2024), meningkatkan ketakutan akan reruntuhan yang memenuhi area tanah longsor menjadi tak stabil. Hal itu menyulitkan upaya penyelamatan.
Baca Juga: Bangladesh Evakuasi 800 Ribu Warga Akibat Siklon Parah dari Teluk Benggala
Meski begitu, kejaiban terjadi pada hari ini, di mana warga berhasil menyelamatkan pasangan suami istri setelah mendengar tangisan minta tolong.
Pasangan Johnson dan Jacklyn Yandam mengaku merasa bersyukur dan menggambarkan penyelamatannya sebagai keajaiban.
“Kami berterima kasih kepada Tuhan karena sudah menyelamatkan hidup kami. Kami sempat yakin bahwa kami akan mati, tetapi sebuah batu besar tak menghancurkan kami,” ujar Jacklyn dikutip dari Al-Jazeera.
“Sangat sulit untuk menjelaskannya, karena kami terperangkap nyaris delapan jam, dan kemudian kami diselamatkan. Kami percaya, kami diselamatkan karena ada tujuan."
Meski begitu, harapan untuk menemukan lebih banyak orang yang selamat akan semakin menipis.
Dalam suratnya kepada PBB, Pusat Bencana Nasional Papua Nugini menyatakan tanah longsor itu sudah mengubur lebih dari 2.000 orang hidup-hidup dan menyebabkan bencana besar.
Saat ini, pejabat Papua Nugini tetap fokus dalam membersihkan reruntuhan dan meningkatkan akses ke area tersebut.
Baca Juga: Kemlu RI Ungkap Tidak Ada WNI Korban Longsor di Papua Nugini, Perkiraan Korban Sudah 670 Tewas
Mereka menambahkan, bakal membantu otoritas setempat dalam memindahkan orang-orang, mendistribusikan makanan dan air, serta membangun pusat evakuasi.
Pada malam hari, hujan deras turun selama dua jam di Ibu Kota Provinsi Enga Wabag, sekitar 60 kilometer dari desa yang terkena bencana tanah longsor.
Laporan cuaca memang tidak bisa langsung didapatkan dari lokasi bencana karena komunikasi terbatas.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.