WASHINGTON, KOMPAS.TV - Eks Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diskakmat oleh Rusia usai mengeluarkan pernyataan mengejutkan.
Trump sempat membual bahwa dirinya bisa membebaskan jurnalis AS Evan Gershkovich yang ditahan Rusia jika terpilih sebagai Presiden AS.
Trump memang akan kembali mengikuti pemilihan Presiden AS pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Netanyahu Murka Jerman Bakal Turuti ICC Terkait Surat Penangkapannya, Malah Sebut Hamas Nazi Baru
Trump yang kerap mengungkapkan dirinya kagum terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan bahwa pemimpin negara besar Eropa itu akan membebaskan Gershkovich jika ia memintanya.
“Evan Gershkovich, reporter dari The Wall Street Journal, yang ditahan Rusia, akan dibebaskan tak lama setelah pemilihan presiden, tetapi jelas tidak sebelum saya menjadi presiden,” tulis Trump di media sosial Truth dikutip dari The Guardians, Jumat (23/5/2024).
“Ia akan pulang, aman dan bersama keluarganya,” lanjut miliuner tersebut.
Trump mengatakan bahwa AS tak akan membayar apa pun untuk membawa pulang Gershkovich.
Namun, pernyataan Trump itu langsung dibantah Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
“Tak pernah ada hubungan dengan Donald Trump,” ujar Peskov.
“Terkait kontak (AS-Rusia) mengenai masalah individu yang dipenjara dan dihukum, kami mengatakan bahwa kontak ini harus dilakukan dengan sangat rahasia. Ini satu-satunya cara agar mereka bisa efektif,” sambungnya.
Gershkovic, 32 tahun, telah ditahan di penjara berbahaya di Moskow, Lefortovo selama lebih setahun, seusai ditangkap saar melakukan perjalanan kerja.
Baca Juga: Ucapan Presiden Taiwan Ini Bikin China Ngamuk, Langsung Unjuk Gigi Latihan Militer
Ia menjadi jurnalis Barat pertama yang ditangkap Moskow dengan dakwaan mata-mata sejak era Soviet.
Tuduhan Rusia itu pun langsung dibantah olehnya, kantor tempatnya bekerja, dan Pemerintah AS.
Pemerintahan Joe Biden mengatakan pada akhir 2023, bahwa mereka mengajukan proposal penting kepada Rusia untuk membebaskan Gershkovic, sebagai bagian dari pertukaran tahanan, namun Moskow tetap menahannya.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.