CAMBRIDGE, KOMPAS.TV - Pimpinan Trinity College Cambridge, kampus terkemuka di Inggris Raya, dilaporkan telah menarik investasi dari perusahaan senjata Israel.
Langkah ini ditempuh usai kampus konstituen Universitas Cambridge terkaya itu diprotes sivitas akademika.
Pada Kamis (9/5/2024) lalu, lebih dari 1.700 staf, alumni, dan mahasiswa Trinity College menandatangani surat terbuka yang menuntut diakhirinya keterlibatan kampus dengan serangan Israel ke Gaza.
Surat terbuka ini juga berisi dukungan kepada mahasiswa yang mendirikan kemah di kampus pada pekan lalu sebagai bentuk protes.
Sekitar 100 mahasiswa dilaporkan berkemah di luar kampus dan menuntut divestasi segera dari perusahaan yang terlibat dalam serangan Israel ke Gaza.
Aksi ini digelar seiring protes serupa yang dilakukan mahasiswa di lebih dari 100 kampus di seluruh dunia.
Baca Juga: Palestina Peringati 76 Tahun Nakba di Tengah Pembantaian di Gaza
Menurut laporan Middle East Eye, Senin (12/5/2/2024), berdasarkan informasi dari tiga narasumber yang dekat dengan gerakan mahasiswa dan pimpinan kampus, Dewan Perguruan Tinggi Trinity College telah sepakat untuk menarik investasi dari perusahaan-perusahaan senjata per Maret 2024.
Akan tetapi, pihak kampus memutuskan untuk tidak mengumumkan keputusan divestasi tersebut usai seorang aktivis merusak sebuah lukisan Lord Arthur Balfour.
Arthur Balfour adalah mantan menteri luar negeri Inggris Raya yang menulis Deklarasi Balfour, komitmen dukungan London untuk Zionis mendirikan negara di atas tanah Palestina.
Sumber : Kompas TV, Middle East Eye
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.