JAKARTA, KOMPAS.TV- Hari ini 15 Mei, Bangsa Palestina mengenang sebagai hari Nakba atau bencana.
Sebab 76 tahun silam, tepatnya 15 Mei 1948, warga Palestina diusir dari tanahnya, sehari setelah Israel menyatakan menguasai wilayah antara Laut Tengah dan Sungai Yordan.
Semenjak itu hingga sekarang, pengusiran tidak pernah berhenti.
Menurut catatan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, tragedi Nakba menjadi penanda pengusiran manusia terlama dalam sejarah dengan 5,3 juta masyarakat Palestina terkatung-katung hidupnya.
Bukan hanya itu, UNRWA (United Nations Relief and Works Agency) pun mencatat orang Palestina terus hidup di tengah-tengah konflik, kekerasan, dan penguasaan.
Baca Juga: Palestina Peringati 76 Tahun Nakba di Tengah Pembantaian di Gaza
Nakba semakin bergaung ketika Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat menetapkan pada 1998, bahwa 15 Mei sebagai hari peringatan hilangnya tanah air Palestina.
Nama Arafat menjadi simbol perlawanan bagi warga Palestina untuk merdeka.
Di Indonesia, nama Arafat sangat dikenal. Hubungan emosional antara Indonesia dan Palestina yang sama-sama pernah merasakan penjajahan jadi faktor utama.
Yasser Arafat bahkan pernah ke Indonesia bertemu dengan Presiden Soeharto dalam KTT Non-Blok ke-10 di Jakarta pada 1992 silam.
Keduanya tampak hangat saling bersalaman. Ketika Habibie menggantikan Soeharto sebagai presiden, Arafat pun datang berkunjung ke Jakarta pada 1999.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.