Inti dari logo kunjungan ini adalah sebuah salib, yang digambarkan dalam warna-warna untuk mengingatkan matahari terbit dan terbenam di Papua Nugini. Di salib itu terlihat seekor Burung Cendrawasih yang melambangkan Papua Nugini.
Motto Perjalanan Kerasulan ini adalah “Berdoa”, yang diilhami oleh permohonan para murid kepada Yesus: “Tuhan, ajari kami berdoa” ( Luk 11:1).
Selanjutnya, Paus Fransiskus mengunjungi negara tetangga Indonesia yaitu Timot Leste dan direncanakan tinggal hingga 11 September.
Di tengah-tengah logo perjalanan ini, terlihat Paus Fransiskus mengangkat tangannya untuk memberkati. Di belakangnya ada bola dunia, yang darinya muncul peta Timor Leste.
Di atas, ditulis dalam bentuk busur, adalah semboyan kunjungan kepausan, “Semoga iman Anda menjadi budaya Anda”, sebuah nasihat kepada masyarakat Timor Leste untuk menghayati iman mereka sesuai dengan budaya dan tradisi mereka.
Paus Fransiskus menutup kunjungannya di Asia dengan datang ke Singapura pada 11-13 September 2024.
Logo Perjalanan Apostolik ke Singapura ini digambarkan dengan sebuah salib, terinspirasi oleh bintang yang membimbing para Majus, oleh Ekaristi dan oleh lima bintang pada bendera Singapura. Di kedua sisi Salib terdapat semboyan Perjalanan Apostolik: “Persatuan—Harapan.”
“Persatuan” mengungkapkan persekutuan dan keharmonisan di antara umat beriman, baik di dalam Gereja maupun dalam konteks masyarakat dan hubungan keluarga.
Sementara itu, “Harapan” menunjukkan bahwa Perjalanan Apostolik akan menjadi mercusuar harapan bagi umat Kristiani di kawasan ini, terutama bagi mereka yang mengalami diskriminasi dan penganiayaan.
Baca Juga: Paus Fransiskus ke Indonesia Awal September 2024, KWI Siapkan Panitia Penyambutan
Sumber : Vatican News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.