WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menangguhkan pengiriman bom untuk Israel terkait keputusan Tel Aviv melancarkan serangan darat ke Rafah, daerah paling selatan Jalur Gaza yang dipadati pengungsi.
Keputusan ini diambil pemerintah AS pada pekan lalu usai Israel dilaporkan hendak mengirim serangan berskala penuh ke Rafah.
Pasukan Israel meluncurkan operasi militer ke Rafah pada pekan ini. Tank-tank Israel memasuki kota itu hingga sekitar 200 meter dari perbatasan Mesir.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedianya akan mengirimkan 1.800 bom 900 kg dan 1.700 bom 225 kg untuk Israel, tetapi kini ditangguhkan.
Hal tersebut disampaikan seorang pejabat tinggi AS yang berbicara dengan syarat anonim karena membahas isu sensitif.
Associated Press melaporkan, Washington khawatir Israel akan menggunakan bom-bom AS di wilayah urban yang dipadati penduduk.
Rafah dipadati sekitar 1,5 juta penduduk Palestina, sebagian besar mengungsi dari tempat-tempat lain yang dibombardir Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Baca Juga: Pemerintah RI Kecam Serangan Israel ke Rafah: Hentikan Kejahatan Brutal Israel
Penangguhan pengiriman bom ini disebut menunjukkan perselisihan yang semakin mengemuka antara pemerintahan Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.