JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI mengecam serangan Israel ke Rafah, daerah paling selatan Jalur Gaza yang dipadati pengungsi.
Pasukan Israel telah meluncurkan serangan darat ke sisi timur Rafah dengan pasukan darat.
Pasukan Israel pun menguasai titik penyeberangan Rafah-Mesir yang selama ini digunakan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Akibatnya, bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Jalur Gaza yang terancam kelaparan terhenti.
Baca Juga: Israel Serang Rafah, Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata Segera
"Indonesia mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah di Gaza serta penguasaan atas Perbatasan Rafah di sisi Palestina," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri RI via media sosial X, Selasa (7/5/2024).
"Setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, termasuk dari Rafah, tidak dapat diterima karena tindakan tersebut merupakan puncak kejahatan terhadap kemanusiaan," imbuhnya, menegaskan.
Pemerintah RI mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera bertindak menghentikan serangan Israel.
Serangan Israel ke Rafah dikhawatirkan menimbulkan malapetaka karena daerah tersebut dipadati sekitar 1,5 juta penduduk.
"Indonesia menegaskan kembali seruan untuk segera mewujudkan gencatan senjata permanen di Gaza dan menghapuskan semua hambatan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan," demikian keterangan Kemlu RI.
"Komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, harus segera menghentikan kejahatan brutal Israel dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar," tambahnya.
Berbagai pihak sebelumnya telah mengingatkan Israel agar tidak meluncurkan serangan ke Rafah.
Namun, pemerintahan Benjamin Netanyahu bersikeras menyerang Rafah dan menuduh daerah tersebut menjadi basis Hamas.
Baca Juga: Hamas Setujui Gencatan Senjata Usulan Qatar dan Mesir, Israel Bungkam dan Lanjutkan Pengeboman Rafah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.