Biden Sebut Sekutu Dekat AS, Jepang dan India, Xenofobia, Apa Sebabnya?

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pernyataan mengejutkan keluar dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut sekutu dekatnya, Jepang dan India, xenofobia. Hal itu diungkapkan Biden pada Rabu (1/5/2024) dalam penggalangan dana di Washington DC.

Ucapan itu dilontarkan hanya beberapa pekan setelah Biden memuji aliansi Jepang-AS pada makan malam kenegaraan.

Baca Juga: AS Diledek Pemimpin Bangladesh atas Penangkapan Demonstran Pro-Palestina: Ini Bagian Demokrasi?

Biden membuat pernyataan itu pada acara yang tak direkam TV, saat berargumen bahwa Jepang, India, Rusia, dan China akan memiliki perekonomian yang lebih baik jika mereka lebih banyak menerima imigran.

“Anda tahu, salah satu alasan ekonomi kita berkembang adalah karena Anda dan yang lainnya. Kenapa? Karena kami menyambut imigran,” katanya dilansir dari CNN.

“Kami melihat alasannya, memikirkannya, kenapa perekonomian China mengalami kemerosotan begitu parah? Kenapa Jepang mengalami kesulitan? Kenapa Rusia? Kenapa India? Karena mereka xenofobia. Mereka tak menginginkan imigran,” sambutnya.

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia, xenofobia adalah perasaan benci, takut atau waswas terhadap orang asing atau sesuatu yang belum dikenal. Atau dengan kata lain, xenofobia merupakan istilah yang menggambarkan kebencian, ketakutan atau ketidaksukaan seseorang pada yang serba asing.

Menurut Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, Biden memiliki maksud yang lebih besar saat menggambarkan Jepang dan India sebagai xenofobia.

Baca Juga: Israel Kebakaran Jenggot Turki Hentikan Hubungan Perdagangan, Langsung Hina Erdogan

“Ia mengatakan bahwa jika menyangkut siapa kita sebagai sebuah bangsa, kita adalah bangsa imigran, itu ada dalam DNA kita,” kata Jean-Pierre, Kamis (2/5/2024).

Ia pun menggambarkan hubungan AS dan Jepang sebagai hubungan penting dan abadi yang akan terus berlanjut, terlepas dari komentar Biden.

Biden sendiri pada Maret lalu juga menyebut Jepang, Rusia, dan China sebagai xenofobia saat diwawancara oleh stasiun radio Spanyol.