WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia telah menggunakan senjata kimia yang telah dilarang di Ukraina.
Senjata kimia yang digunakan disebut memiliki efek yang menyeramkan bagi yang terdampak.
AS menyebut Rusia menggunakan senjata kimia sebagai metode dalam perang, dan memberlakukan sanksi baru terhadap perusahaan dan badan pemerintahan Rusia.
Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata: Keuntungan dari Kematian adalah Hal yang Sangat Buruk
Pada pernyataannya pada Rabu (1/5/2024), Kementerian Luar Negeri AS mengatakan mereka telah membuat keputusan bahwa penggunaan senjata kimia chloropicrin oleh Rusia terhadap pasukan Ukraina melanggar Konvensi Senjata Kimia (CWC).
Mereka juga menambahkan bahwa Rusia menggunakan bahan kimia pengontrol kerusuhan, atau yang dikenal sebagai gas air mata dalam perang, sebagai bagian dari pelanggaran CWC.
“Penggunaan senjata kimia bukanlah insiden terisolasi, dan mungkin disebabkan keinginan pasukan Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina dari posisi yang dibentengi dan meraih keuntungan taktis di medan perang,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS dikutip dari CNN.
Kesimpulan AS ini sesuai dengan kesaksian pasukan Ukraina yang mengatakan mereka menghadapi peningkatan pertemuan dengan gas dan bahan kimia pengiritasi di garis depan perang melawan Rusia pada beberapa bulan terakhir.
Rusia sendiri membantah bahwa mereka menggunakan senjata kimia dalam perangnya di Ukraina.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.