Kompas TV internasional kompas dunia

Parlemen Irak Loloskan UU Baru: Hubungan Sesama Jenis Bisa Dipenjara 15 Tahun

Kompas.tv - 28 April 2024, 22:54 WIB
parlemen-irak-loloskan-uu-baru-hubungan-sesama-jenis-bisa-dipenjara-15-tahun
Ilustrasi penjara atau lembaga pemasyarakatan (lapas) (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

BAGHDAD, KOMPAS.TV - Parlemen Irak telah meloloskan undang-undang (UU) baru yang bisa mempidanakan hubungan sesama jenis.

Mereka yang melakukan hal tersebut akan dipenjara selama 10 hingga 15 tahun.

Parlemen Irak pada Sabtu (27/4/2024), telah mengesahkan UU yang mengubah UU anti-prostitusi tahun 1988 untuk mencakup tindakan termasuk mempromosikan homoseksualitas, yang sekarang bisa dihukum hingga tujuh tahun penjara.

Baca Juga: Militer Hamas Rilis Video Dua Sandera Israel yang Ditahan di Gaza, Serukan Hal Ini ke Netanyahu

Juga perubahan jenis kelamin biologis berdasarkan keinginan dan kecenderungan pribadi.

Dikutip dari CNN, transgender dan dokter yang melakukan operasi penggantian kelamin akan menghadapi hukuman penjara tiga tahun berdasarkan UU baru tersebut.

Meski begitu, UU tersebut mengecualikan kasus intervensi medis untuk mengobati cacat lahir untuk menegaskan jenis kelamin individu berdasarkan perintah pengadilan.

Hukumannya tak seberat yang awalnya diminta anggota parlemen Irak yang memperkenalkan RUU tersebut pada Agustus 2023, Raad Al-Maliki.

Ia telah berupaya menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup dan hukuman mati bagi hubungan sesama jenis.

Baca Juga: Fatal, Nenek Berusia 101 Tahun Selalu Dikenali sebagai Bayi oleh Maskapai Penerbangan Ini, Kok Bisa?

Namun, sebagian besar dari 170 anggota parlemen yang menghadiri sidang parlemen pada Sabtu, dari total 329 anggota parlemen, mendukung pengesahan UU itu dengan pengurangan hukuman.

Mohsen Al-Mandalawi, pejabat ketua parlemen, mengatakan UU baru itu bertujuan melindungi tatanan moral masyarakat.

“Tak ada tempat bagi homoseksualitas di Irak, negeri para Nabi, Imam Suci dan orang-orang saleh,” kata Mandalawi dalam pernyataannya.


 




Sumber : CNN




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x